Zelensky Ultimatum Keras NATO, Ancam Lakukan Ini Jika Tak Dituruti

Jum'at, 02 Juni 2023 - 22:01 WIB
loading...
Zelensky Ultimatum Keras NATO, Ancam Lakukan Ini Jika Tak Dituruti
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluarkan ultimatum keras pada NATO jika tuntutannya tidak dipenuhi blok keamanan tersebut.

Zelensky dalam ultimatumnya mengancam tidak akan menghadiri pertemuan NATO di Lithuania pada Juli kecuali jika aliansi tersebut memberikan jaminan keamanan yang diinginkan kepada Kiev.

Financial Times (FT) melaporkan hal itu pada Rabu (31/5/2023), mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

“Zelensky telah menjelaskan kepada para pemimpin NATO bahwa dia tidak akan menghadiri KTT Vilnius tanpa jaminan keamanan yang nyata dan peta jalan untuk aksesi,” papar surat kabar itu.

Ukraina secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan blok yang dipimpin AS pada September 2022, dengan alasan pertahanan kolektif yang diberikan kepada anggota diperlukan untuk keamanan Kiev melawan Rusia.



Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara menetapkan serangan bersenjata terhadap satu anggota NATO “akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua.”

Meski tawaran Ukraina sangat didukung negara-negara Nordik dan Baltik, serta Polandia, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyarankan pada Rabu bahwa Kiev dapat ditawari “sesuatu antara keamanan yang diberikan kepada Israel dan keanggotaan penuh.”

FT mengutip empat pejabat yang tidak disebutkan namanya pada April yang mengatakan AS dan Jerman menentang tawaran Kiev untuk “ikatan yang lebih dalam” dengan aliansi tersebut, termasuk peta jalan potensial.

“Kami akan mencari cara untuk mendukung aspirasi Euro-Atlantik Ukraina, tetapi saat ini kebutuhan mendesak di Ukraina bersifat praktis sehingga kami harus fokus pada membangun kemampuan pertahanan dan pencegahan Ukraina,” ujar Dereck Hogan, pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS yang bertanggung jawab untuk urusan Eropa bulan lalu.

Perdana Menteri (PM) Lithuania Ingrida Simonyte, yang akan menjadi tuan rumah acara NATO pada 11-12 Juli, dikutip Reuters mengatakan pada Jumat bahwa akan "sangat menyedihkan" jika ada yang dapat menafsirkan hasil KTT Vilnius sebagai "kemenangan Rusia".

Moskow memandang ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya dan mengutip kebijakan pintu terbuka blok itu sebagai alasan konflik militer dengan Ukraina.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin mengatakan baru-baru ini bahwa kenetralan Ukraina adalah salah satu syarat untuk perdamaian abadi antara Ukraina dan Rusia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0898 seconds (0.1#10.140)