8 Bendera Negara Paling Kontroversial, Nomor 3 Bergambar Penebang Pohon

Kamis, 25 Mei 2023 - 12:06 WIB
loading...
A A A
8 Bendera Negara Paling Kontroversial, Nomor 3 Bergambar Penebang Pohon

Foto/Reuters

Lambang pada suatu bendera mewakili warisan budaya dan agama di negara. Khusus bendera Nepal, bulan di kiri atas dipercaya sebagai representasi rahmat dan kedamaian, sedangkan matahari melambangkan ketabahan dan kekuatan. Area merah tua di segitiga tengah menandakan keberanian dan keberanian dengan membangkitkan citra pemerintahan yang penuh dengan keberanian, kekuatan, kemurahan hati, dan dedikasi.

Bendera berbentuk persegi panjang ini unik dalam dimensinya yang panjangnya dua kali lipat tingginya – berukuran 8:4 secara horizontal. Secara historis, rasio khusus ini telah digunakan pada bendera di seluruh dunia setidaknya sejak 700 M.

Bendera Nepal sudah diciptakan sejak penobatan Raja Prithivi Narayan Shah pada tahun 1768. Dia merancang pola khusus ini untuk menghormati keberanian leluhurnya selama pertempuran.

Bendera tersebut secara resmi diadopsi pada 16 Desember 1962 ketika Nepal berubah dari monarki menjadi republik.

5. Korea Utara

8 Bendera Negara Paling Kontroversial, Nomor 3 Bergambar Penebang Pohon

Foto/Reuters

Bendera Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) dicirikan oleh bidang merah dengan piringan putih. Itu menunjukkan bintang merah berujung lima di atas garis horizontal biru di tengahnya. Desain ini terinspirasi oleh Bendera Partai Buruh Korea dan diadopsi pada 1948.

Desain cakram putih melambangkan semangat dan persatuan, sedangkan pita biru yang melintasinya melambangkan gravitasi, keseimbangan, dan kedamaian. Bintang melambangkan sosialisme, kemajuan, dan martabat bangsa. Warna merah melambangkan Marxisme-Leninisme dan tradisi revolusioner rakyat yang mengabdikan hidupnya untuk membangun bangsa yang merdeka.

6. Meksiko
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1411 seconds (0.1#10.140)