Prancis Ingin Bashar al-Assad Diadili di Pengadilan Kejahatan Perang
loading...
A
A
A
PARIS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis , Catherine Colonna, mengatakan tidak ada perubahan dalam kebijakan Paris terhadap Suriah meskipun Bashar al-Assad disambut hangat oleh sesama pemimpin Arab.
Menlu Prancis mengatakan dia ingin melihat Presiden Suriah Bashar al-Assad diadili di pengadilan kejahatan perang, mengingat ratusan ribu kematian dan penggunaan senjata kimia yang dituduhkan pada rezimnya selama perang saudara yang dimulai di negara itu pada tahun 2011.
"Perang melawan kejahatan, melawan impunitas adalah bagian dari nilai-nilai diplomasi Prancis," ujar Colonna dalam sebuah wawancara televisi.
“Setiap kali saya harus berbicara tentang masalah Suriah, prioritas kami termasuk memerangi impunitas,” desaknya seperti dikutip dari Euronews, Rabu (24/5/2023).
Ketika ditanya oleh seorang jurnalis apakah dia ingin dia diadili, Colonna menjawab: "Jawabannya ya".
Sebelumnya Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali ke kancah regional dengan menghadiri KTT Liga Arab pekan lalu, setelah dikucilkan selama lebih dari satu dekade. Dia disambut hangat oleh para pemimpin Arab, khususnya Arab Saudi.
Namun, Colonna mengatakan Prancis tidak berniat mengubah kebijakannya terhadap al-Assad.
"Kita harus ingat siapa Bashar al-Assad. Dia adalah pemimpin yang telah menjadi musuh rakyatnya selama lebih dari sepuluh tahun," kata Menlu Prancus itu.
Menlu Prancis mengatakan dia ingin melihat Presiden Suriah Bashar al-Assad diadili di pengadilan kejahatan perang, mengingat ratusan ribu kematian dan penggunaan senjata kimia yang dituduhkan pada rezimnya selama perang saudara yang dimulai di negara itu pada tahun 2011.
"Perang melawan kejahatan, melawan impunitas adalah bagian dari nilai-nilai diplomasi Prancis," ujar Colonna dalam sebuah wawancara televisi.
Baca Juga
“Setiap kali saya harus berbicara tentang masalah Suriah, prioritas kami termasuk memerangi impunitas,” desaknya seperti dikutip dari Euronews, Rabu (24/5/2023).
Ketika ditanya oleh seorang jurnalis apakah dia ingin dia diadili, Colonna menjawab: "Jawabannya ya".
Sebelumnya Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali ke kancah regional dengan menghadiri KTT Liga Arab pekan lalu, setelah dikucilkan selama lebih dari satu dekade. Dia disambut hangat oleh para pemimpin Arab, khususnya Arab Saudi.
Namun, Colonna mengatakan Prancis tidak berniat mengubah kebijakannya terhadap al-Assad.
"Kita harus ingat siapa Bashar al-Assad. Dia adalah pemimpin yang telah menjadi musuh rakyatnya selama lebih dari sepuluh tahun," kata Menlu Prancus itu.