Biden: Ukraina Beri Jaminan Tak Gunakan Jet Tempur F-16 untuk Serang Wilayah Rusia
loading...
A
A
A
HIROSHIMA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memberikan jaminan tegas bahwa pasukannya tidak akan menggunakan jet tempur F-16 untuk menyerang wilayah Rusia .
"Saya mendapat jaminan tegas dari Zelensky bahwa mereka tidak akan, mereka tidak akan menggunakannya untuk melanjutkan dan beralih ke wilayah geografis Rusia," kata Biden pada konferensi pers di Hiroshima, Jepang, seperti dikutip USA Today, Senin (22/5/2023).
Biden mengatakan kepada para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) pada hari Jumat bahwa AS akan membantu melatih pilot Ukraina dengan pesawat tempur modern, termasuk F-16 buatan Amerika. Washington juga mendukung pengiriman pesawat tersebut oleh negara-negara Eropa ke Kiev.
Zelensky bertemu dengan Biden dan para pemimpin dunia lainnya di Jepang pada hari Minggu. Ukraina diperkirakan akan melakukan serangan balasan pada musim semi ini melawan pasukan Rusia.
“Harapannya adalah mereka akan berhasil,” kata Biden, menolak untuk menguraikan detail yang dibahas dengan Zelensky tentang serangan balasan.
Ukraina telah berulang kali meminta sekutu Baratnya untuk memasoknya dengan jet modern untuk melawan invasi Rusia. Banyak yang enggan melakukannya karena khawatir terseret ke dalam perang dan konflik dapat meluas ke wilayah NATO.
Biden mengatakan sangat tidak mungkin F-16 akan digunakan sebagai bagian dari serangan balasan Ukraina yang akan datang, tetapi akan digunakan nanti jika perang berlanjut.
Sementara itu, juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengatakan jet tempur F-16 bisa menjadi pengubah permainan dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Ketika [kami] memiliki F-16, kami akan memenangkan perang ini,” kata Ignat kepada penyiar televisi Espreso.
Kiev, kata dia, telah berulang kali memberi tahu para pendukung Barat-nya bahwa sistem pertahanan udara yang telah diperolehnya dari Barat tidak cukup untuk melindungi semua wilayah Ukraina dari serangan udara Rusia.
“Wilayah negara dan panjang perbatasan negara besar dan [panjang] garis depan...lebih dari 2.500 kilometer,” ujarnya, menghitung perbatasan Ukraina dengan Belarusia, pantai Laut Hitamnya, dan perbatasan dengan wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova sebagai bagian dari garis depan.
Menurut Ignat, mustahil menutupi bentangan seperti itu dengan sistem pertahanan udara.
"Saya mendapat jaminan tegas dari Zelensky bahwa mereka tidak akan, mereka tidak akan menggunakannya untuk melanjutkan dan beralih ke wilayah geografis Rusia," kata Biden pada konferensi pers di Hiroshima, Jepang, seperti dikutip USA Today, Senin (22/5/2023).
Biden mengatakan kepada para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) pada hari Jumat bahwa AS akan membantu melatih pilot Ukraina dengan pesawat tempur modern, termasuk F-16 buatan Amerika. Washington juga mendukung pengiriman pesawat tersebut oleh negara-negara Eropa ke Kiev.
Zelensky bertemu dengan Biden dan para pemimpin dunia lainnya di Jepang pada hari Minggu. Ukraina diperkirakan akan melakukan serangan balasan pada musim semi ini melawan pasukan Rusia.
“Harapannya adalah mereka akan berhasil,” kata Biden, menolak untuk menguraikan detail yang dibahas dengan Zelensky tentang serangan balasan.
Ukraina telah berulang kali meminta sekutu Baratnya untuk memasoknya dengan jet modern untuk melawan invasi Rusia. Banyak yang enggan melakukannya karena khawatir terseret ke dalam perang dan konflik dapat meluas ke wilayah NATO.
Biden mengatakan sangat tidak mungkin F-16 akan digunakan sebagai bagian dari serangan balasan Ukraina yang akan datang, tetapi akan digunakan nanti jika perang berlanjut.
Sementara itu, juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengatakan jet tempur F-16 bisa menjadi pengubah permainan dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Ketika [kami] memiliki F-16, kami akan memenangkan perang ini,” kata Ignat kepada penyiar televisi Espreso.
Kiev, kata dia, telah berulang kali memberi tahu para pendukung Barat-nya bahwa sistem pertahanan udara yang telah diperolehnya dari Barat tidak cukup untuk melindungi semua wilayah Ukraina dari serangan udara Rusia.
“Wilayah negara dan panjang perbatasan negara besar dan [panjang] garis depan...lebih dari 2.500 kilometer,” ujarnya, menghitung perbatasan Ukraina dengan Belarusia, pantai Laut Hitamnya, dan perbatasan dengan wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova sebagai bagian dari garis depan.
Menurut Ignat, mustahil menutupi bentangan seperti itu dengan sistem pertahanan udara.
(mas)