Bertemu Zelensky, Presiden Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Perdamaian Ukraina-Rusia
loading...
A
A
A
HIROSHIMA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky , di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 dan mitra yang digelar di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu (21/5/2023).
"Presiden Zelensky, saya ikuti terus perkembangan situasi di Ukraina. Turut berduka atas korban yang terus berjatuhan," ujar Jokowi dalam pengantarnya.
Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia terus mendukung upaya perdamaian di Ukraina dan menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan perdamaian.
"Indonesia siap jadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia," imbuh Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sementara itu, Zelenskyy dalam kesempatannya menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia untuk mengupayakan perdamaian di Ukraina. Zelensky masih ingat bahwa Jokowi adalah salah satu dari pemimpin negara yang pertama berkunjung ke Kiev di tengah situasi sulit yang dihadapi Ukraina.
"Saya ingat kedatangan Yang Mulia termasuk yang pertama ke Ukraina. Terima kasih dan kami akan selalu ingat," ucap Zelensky.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga berbicara mengenai masalah pangan, sebagaimana yang telah dibahas di Kiev beberapa waktu yang lalu. Presiden Jokowi menyampaikan dukungan terhadap perpanjangan Black Sea Grain Initiative.
"Saya sambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama 2 bulan. Ini sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia," ungkapnya.
Selain masalah pangan, pertemuan juga membahas tentang bantuan kemanusiaan. Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina.
"Pemerintah Indonesia terus koordinasi dengan Bank Dunia dan Kementerian Kesehatan Ukraina terkait hal ini," tandasnya.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Zelensky yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Presiden Zelensky, saya ikuti terus perkembangan situasi di Ukraina. Turut berduka atas korban yang terus berjatuhan," ujar Jokowi dalam pengantarnya.
Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia terus mendukung upaya perdamaian di Ukraina dan menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan perdamaian.
"Indonesia siap jadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia," imbuh Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sementara itu, Zelenskyy dalam kesempatannya menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia untuk mengupayakan perdamaian di Ukraina. Zelensky masih ingat bahwa Jokowi adalah salah satu dari pemimpin negara yang pertama berkunjung ke Kiev di tengah situasi sulit yang dihadapi Ukraina.
"Saya ingat kedatangan Yang Mulia termasuk yang pertama ke Ukraina. Terima kasih dan kami akan selalu ingat," ucap Zelensky.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga berbicara mengenai masalah pangan, sebagaimana yang telah dibahas di Kiev beberapa waktu yang lalu. Presiden Jokowi menyampaikan dukungan terhadap perpanjangan Black Sea Grain Initiative.
"Saya sambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama 2 bulan. Ini sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia," ungkapnya.
Selain masalah pangan, pertemuan juga membahas tentang bantuan kemanusiaan. Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina.
"Pemerintah Indonesia terus koordinasi dengan Bank Dunia dan Kementerian Kesehatan Ukraina terkait hal ini," tandasnya.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Zelensky yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
(ian)