4 Negara yang Pernah Memiliki Senjata Nuklir, 3 di Antaranya Pecahan Uni Soviet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sampai saat ini senjata nuklir masih menjadi salah satu senjata pemusnah massal yang ditakuti. Kekhawatiran itu muncul karena kemampuan daya ledaknya yang besar.
Kondisi ini membuat negara-negara yang memiliki senjata nuklir berada di atas angin bila memasuki medan tempur. Beberapa negara bahkan tercatat sebagai yang paling banyak memiliki senjata penghancur ini, sebut saja seperti Amerika Serikat dan Rusia.
Namun ada juga negara yang tercatat pernah memiliki senjata nuklir yang kini sudah tak mempunyainya. Terdapat beberapa penyebab yang mendasari mengapa negara-negara ini kehilangan senjata mematikan tersebut.
Terdapat empat negara yang tercatat pernah memiliki senjata nuklir namun sekarang tidak. Mereka adalah Ukraina, Belarusia, Kazakhstan, dan Afrika Selatan.
Dilansir dari New York Times, runtuhnya Uni Soviet pada 1991 membuat Ukraina mewarisi sekitar 5.000 senjata nuklir. Senjata ini diklaim lebih kuat ketimbang bom atom.
Hingga pada tahun 1994 Ukraina yang berencana melakukan denuklirisasi melakukan perjanjian Memorandum Budapest. Sebagai gantinya, Kyiv akan mendapat jaminan keamanan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia.
Rencana denuklirisasi Ukraina ini akhirnya direalisasikan dan menjadi negara non-nuklir pada 1996, ketika semua senjata nuklir yang dimilikinya diangkut ke Rusia.
Sayangnya pada perjanjian tersebut, menteri luar negeri Federasi Rusia, Sergey Lavrov tidak menghadiri pertemuan. Sehingga menjadi alasan yang kuat bagi Rusia untuk melakukan invasi ke Ukraina.
Kasus Belarusia ini hampir sama dengan Ukraina yang mendapatkan senjata nuklir setelah Uni Soviet hancur. Negara bekas wilayah kekuasaan Uni Soviet inipun memiliki sekitar 81 rudal balistik di tanahnya.
Namun Belarusia memilih untuk menjadi negara non-nuklir pada tahun 1993, atau setahun setelah merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut Belarusia dan Rusia melakukan perjanjian START I.
Belarusia melakukan denuklirisasi dengan imbalan keamanan negara dari Rusia. Sampai pada akhirnya pada November 1996, Belarusia resmi menjadi negara non-nuklir.
Setelah merdeka dari Uni Soviet pada tahun 1991, Kazakhstan mewarisi sekitar 1.400 senjata nuklir. Dengan senjata nuklir sebanyak itu membuat negara ini dicurigai akan menjual senjatanya ke Iran saat itu.
Kondisi ini membuat negara-negara yang memiliki senjata nuklir berada di atas angin bila memasuki medan tempur. Beberapa negara bahkan tercatat sebagai yang paling banyak memiliki senjata penghancur ini, sebut saja seperti Amerika Serikat dan Rusia.
Namun ada juga negara yang tercatat pernah memiliki senjata nuklir yang kini sudah tak mempunyainya. Terdapat beberapa penyebab yang mendasari mengapa negara-negara ini kehilangan senjata mematikan tersebut.
4 Negara yang Pernah Memiliki Senjata Nuklir
Terdapat empat negara yang tercatat pernah memiliki senjata nuklir namun sekarang tidak. Mereka adalah Ukraina, Belarusia, Kazakhstan, dan Afrika Selatan.
1. Ukraina
Dilansir dari New York Times, runtuhnya Uni Soviet pada 1991 membuat Ukraina mewarisi sekitar 5.000 senjata nuklir. Senjata ini diklaim lebih kuat ketimbang bom atom.
Hingga pada tahun 1994 Ukraina yang berencana melakukan denuklirisasi melakukan perjanjian Memorandum Budapest. Sebagai gantinya, Kyiv akan mendapat jaminan keamanan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia.
Rencana denuklirisasi Ukraina ini akhirnya direalisasikan dan menjadi negara non-nuklir pada 1996, ketika semua senjata nuklir yang dimilikinya diangkut ke Rusia.
Sayangnya pada perjanjian tersebut, menteri luar negeri Federasi Rusia, Sergey Lavrov tidak menghadiri pertemuan. Sehingga menjadi alasan yang kuat bagi Rusia untuk melakukan invasi ke Ukraina.
2. Belarusia
Kasus Belarusia ini hampir sama dengan Ukraina yang mendapatkan senjata nuklir setelah Uni Soviet hancur. Negara bekas wilayah kekuasaan Uni Soviet inipun memiliki sekitar 81 rudal balistik di tanahnya.
Namun Belarusia memilih untuk menjadi negara non-nuklir pada tahun 1993, atau setahun setelah merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut Belarusia dan Rusia melakukan perjanjian START I.
Belarusia melakukan denuklirisasi dengan imbalan keamanan negara dari Rusia. Sampai pada akhirnya pada November 1996, Belarusia resmi menjadi negara non-nuklir.
3. Kazakhstan
Setelah merdeka dari Uni Soviet pada tahun 1991, Kazakhstan mewarisi sekitar 1.400 senjata nuklir. Dengan senjata nuklir sebanyak itu membuat negara ini dicurigai akan menjual senjatanya ke Iran saat itu.