Mantan Petugas Psy-Ops: CIA Dukung Monster dan Radikal untuk Tabur Kekacauan Global

Rabu, 17 Mei 2023 - 06:48 WIB
loading...
A A A
Mantan agen Psy-Ops itu menjelaskan, salah satu misi utama mereka adalah untuk "mengidentifikasi, merekrut, melatih, menyebarkan, dan mendukung" militan lokal di negara lain untuk "gangguan sosial-politik-ekonomi untuk tujuan mengacaukan pemerintahan negara tersebut."

Operasi hitam itu sering direncanakan oleh CIA dan dilaksanakan melalui kedutaan besar AS di negara-negara tersebut, "terlepas dari seberapa berdarah, kriminal, atau inkonstitusional misi tersebut," menurut Bennett.

Dia menekankan, rincian dalam dokumen Pentagon yang dirilis melalui permintaan kebebasan informasi (FoI) itu, masuk akal dan sesuai dengan standar tujuan, strategi, dan taktik militer CIA untuk "perang asimetris-tidak teratur", "konflik intensitas rendah", "operasi perang-informasi psikologis", dan "perang gerilya”.

"Pasukan khusus telah terkenal digunakan untuk pelatihan bersenjata, pemberontakan, tentara bayaran, dan kontraktor yang dipekerjakan Washington untuk revolusi warna, dalam perang saudara, dan pemberontakan lainnya yang berusaha menggulingkan atau mengubah pemerintah dengan kekerasan," ujar Bennett.

Dia menekankan, “Tujuannya mengubah mereka menjadi koloni bawahan Amerika Serikat yang jinak dan patuh, menggunakan ilusi demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan, dan slogan hipnotis penyesatan politik lainnya."

Orang dalam militer mengatakan AS tidak memiliki keraguan untuk merekrut penjahat kekerasan sebagai tentara bayarannya di Irak, Afghanistan, Somalia dan di tempat lain, menggunakan mereka untuk menciptakan "badai ketakutan, kekerasan dan ketidakstabilan yang dapat digunakan sebagai bentuk perang psikologis untuk memaksa penduduk menyerah kepada rezim boneka AS atau diktator" dengan Suriah, Libya, dan Ukraina menjadi contoh terbaru.

Menanggapi laporan oleh Global Times China bahwa personel militer AS bahkan telah melatih anggota Batalyon Azov neo-Nazi, Bennett mengatakan baik CIA maupun DoD tidak menerapkan "pemeriksaan etis atau filter moral" terhadap pasukan proksi yang direkrutnya.

“Itu tidak hanya dapat dimengerti dan diharapkan, tetapi memang sepenuhnya bertujuan dan dirancang untuk seperti ini," papar dia.

"CIA sengaja memupuk dan menargetkan orang-orang paling biadab, sosiopat, haus darah, pemerkosa, pembunuh, penyiksa, monster, penjahat, pecandu narkoba, dan pembunuh anak-anak untuk menjadi tentara bayaran dalam berbagai operasi perang tidak teratur AS dan revolusi pemerintah," tuduh Bennett.

Dia menjelaskan, "Hanya orang-orang terburuk dalam masyarakat yang cukup untuk menanggung rasa sakit, penderitaan, trauma, dan kejahatan pada masyarakat lainnya untuk menciptakan kekacauan yang dibutuhkan AS untuk menggulingkan pemerintah dan menjarah sumber daya negara-negara tersebut.”
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Serangan Balasan Pakistan...
Serangan Balasan Pakistan Gempur Lokasi Penyimpanan Rudal India
BREAKING NEWS! Pakistan...
BREAKING NEWS! Pakistan Balas Serangan India, Luncurkan Operasi Bunyan Marsoos
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Prancis Bersiap Terjunkan...
Prancis Bersiap Terjunkan Pasukan Robot Khusus untuk Perang
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Utusan Trump Kritik...
Utusan Trump Kritik Pedas Netanyahu, Perang Terus tapi Tak Ada Kemajuan
Rekomendasi
Pemain Real Madrid yang...
Pemain Real Madrid yang Persembahkan Trofi Juara saat Jadi Pelatih Los Blancos
Inovasi Daerah: Menjawab...
Inovasi Daerah: Menjawab Keterbatasan Fiskal dan Disrupsi Global
Negara Kaya Asia Ini...
Negara Kaya Asia Ini Terancam Krisis Utang, APBN Tekor Nyaris Rp1.186 Triliun per Tahun
Berita Terkini
India dan Pakistan Saling...
India dan Pakistan Saling Klaim Menang Perang
Taliban Melarang Catur,...
Taliban Melarang Catur, Dianggap sebagai Sarana Judi yang Dilarang Islam
Inilah 9 Rudal Nuklir...
Inilah 9 Rudal Nuklir Pakistan yang Dapat Lenyapkan India
Badan Mata-mata MI6...
Badan Mata-mata MI6 Inggris Bakal Dipimpin Bos Wanita untuk Pertama Kalinya
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Infografis
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved