Bantuan Militer AS ke Ukraina Dapat Mengering pada Juli

Selasa, 16 Mei 2023 - 19:15 WIB
loading...
Bantuan Militer AS ke Ukraina Dapat Mengering pada Juli
Tentara Ukraina menerima bantuan militer dari AS. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan bantuan militer senilai sekitar USD36 miliar ke Ukraina. Bantuan itu terus mengalir di tengah peringatan berulang kali dari Rusia bahwa hal itu akan memperpanjang konflik di Ukraina.

Pendanaan Washington untuk bantuan keamanannya ke Kiev dapat mengering pada pertengahan musim panas, dan "mengembalikannya tidak akan mudah," menurut media AS mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Sumber itu mengklaim, “USD48 miliar paket bantuan Ukraina, termasuk sekitar USD36 miliar untuk Pentagon untuk membuat berbagai bantuan militer ke Kiev, memiliki sisa sekitar USD6 miliar."

Menurut outlet tersebut, salah satu orang dalam memperkirakan, "Berdasarkan tingkat pengumuman, uang untuk menarik stok AS yang ada akan habis pada bulan Juli. Itu berarti aliran peralatan dapat terganggu jika Kiev harus menunggu dalam waktu lama untuk tahap pendanaan baru."

Sumber itu menambahkan, Gedung Putih sudah membahas paket baru, yang datang di tengah krisis keuangan internal AS.
Krisis keuangan terjadi karena Partai Demokrat dan Republik tetap berselisih mengenai plafon utang negara. Kebuntuan itu dapat mengakibatkan gagal bayar utang Amerika.



Selain itu, "Kongres akan menghabiskan beberapa bulan ke depan untuk memperdebatkan anggaran pertahanan fiskal (AS) 2024, masalah yang dapat mempersulit pendanaan Ukraina," ungkap orang dalam.

Klaim tersebut setelah AS yang mengumumkan paket bantuan militer jangka panjang baru senilai USD1,2 miliar ke Ukraina awal bulan ini, yang mencakup sistem pertahanan udara Hawk, serta amunisi untuk pertahanan udara dan perang anti-drone.

Semua perangkat keras militer ini akan dibayar di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, yang memungkinkan pemerintahan Biden membeli senjata dari industri daripada mengambilnya dari stok AS.

Perkembangan itu didahului peringatan Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Boris Pistorius bulan lalu bahwa "menghentikan pengiriman senjata ke Kiev akan berarti akhir dari Ukraina, dan segera."

AS dan sekutunya meningkatkan pasokan militer mereka ke Kiev tak lama setelah Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina.

Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara yang mengirim senjata ke Ukraina bahwa pengiriman militer ini dianggap sebagai target yang sah.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada bagiannya, menekankan sekutu NATO mempersenjatai dan melatih Ukraina sama saja dengan keterlibatan langsung dalam konflik tersebut.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2267 seconds (0.1#10.140)