Terungkap, AS Ternyata Berencana Lanjutkan Uji Coba Nuklir

Rabu, 22 Juli 2020 - 16:43 WIB
loading...
Terungkap, AS Ternyata Berencana Lanjutkan Uji Coba Nuklir
AS ternyata pernah berencana melakukan uji coba senjata nuklir. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton kembali mengungkapkan kasak kusuk yang terjadi di Gedung Putih. Terbaru, ia mengungkapkan, pejabat di istana kepresidenan AS itu tengah mengadakan serangkaian diskusi selama dua tahun terkahir tentang kemungkinan melanjutkan uji coba nuklir .

"Tentu saja masalah itu dibahas," kata Bolton, sosok yang juga menganjurkan uji coba itu, kepada The Guardian.

Meski begitu, ada sikap oposisi dari beberapa pejabat yang merasa pengujian hulu ledak berbasis komputer saat ini sudah cukup, dan tidak ada keputusan yang dibuat pada saat Bolton meninggalkan Gedung Putih September lalu.

Bolton mengatakan masalah ini dibahas secara umum pada sejumlah kesempatan ketika ia menjadi penasihat keamanan nasional dari April 2018 hingga September 2019. Namun, diskusi tidak menjadi "operasional" karena prioritasnya adalah untuk mengeluarkan AS dari perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF).

"Kami melakukan diskusi umum tentang hal itu pada beberapa kesempatan tetapi tidak ada titik keputusan," ujarnya.

“Saya pribadi memiliki tujuan lain seperti keluar dari perjanjian INF. Maksud saya, Anda tidak bisa melakukan semuanya sekaligus," imbuhnya seperti disitir dari media berbasis di Inggris itu, Rabu (22/7/2020).

Seorang pejabat senior mengatakan kepada Washington Post bahwa motivasi untuk pengujian yang dikutip dalam "pertemuan deputi" Gedung Putih pada Mei lalu adalah untuk menekan Rusia dan China ikut dalam negosiasi kontrol senjata trilateral.

"Saya tidak pernah membuat argumen itu, dan saya ragu itu akan memberikan banyak pengaruh," ucap Bolton.

Argumennya untuk pengujian bawah tanah adalah bahwa perlu untuk memastikan keandalan ribuan hulu ledak di gudang senjata AS.

Penentang pengujian mengatakan bahwa analisis berbasis komputer dari "penumpukan persediaan dan rencana manajemen" cukup memadai, dan bahwa meledakkan hulu ledak akan memicu serangkaian uji coba oleh negara-negara senjata nuklir lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)