Kata Paus Fransikus, Hanya Orang Kaya yang Mampu Miliki Anak di Italia

Jum'at, 12 Mei 2023 - 23:37 WIB
loading...
Kata Paus Fransikus, Hanya Orang Kaya yang Mampu Miliki Anak di Italia
Paus Fransiskus mengatakan hanya orang kaya yang mampu memiliki anak di Italia. Foto/REUTERS
A A A
ROMA - Paus Fransiskus mengatakan memulai sebuah keluarga di Italia menjadi "upaya raksasa" yang hanya mampu dilakukan oleh orang kaya. Pemimpin Vatikan ini memperingatkan bahwa kondisi pasar bebas yang "biadab" mencegah kaum muda untuk memiliki anak.

Angka kelahiran di Italia turun di bawah 400.000 pada tahun 2022 untuk pertama kalinya, mencatat penurunan tahunan ke-14 berturut-turut, dengan populasi keseluruhan menurun sebesar 179.000 menjadi 58,85 juta.

Berbicara di sebuah konferensi tentang krisis demografi yang berkembang, Paus Fransiskus mengatakan penurunan angka kelahiran menandakan kurangnya harapan di masa depan, dengan generasi muda terbebani oleh rasa ketidakpastian, kerapuhan dan genting.

"Kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang stabil, kesulitan mempertahankannya, rumah yang sangat mahal, harga sewa yang tinggi dan gaji yang tidak mencukupi adalah masalah nyata," katanya, duduk di samping Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.



“Pasar bebas, tanpa tindakan korektif yang diperlukan, menjadi biadab dan menghasilkan situasi dan ketidaksetaraan yang semakin serius,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (12/5/2023).

Paus mengatakan hewan peliharaan menggantikan anak-anak di beberapa rumah tangga dan menceritakan bagaimana seorang wanita pada audiensi baru-baru ini membuka tasnya dan meminta restu kepausan untuk "bayinya", hanya untuk mengungkapkan bahwa itu adalah seekor anjing.

"Saya kehilangan kesabaran dan memarahinya dengan mengatakan banyak anak kelaparan dan Anda membawakan saya seekor anjing," katanya.

Namun dia mengakui bahwa ada kendala yang hampir tidak dapat diatasi pada perempuan muda yang dipaksa memilih antara karier dan menjadi ibu. Mengingat tingginya biaya untuk membesarkan anak, lanjut dia, orang-orang merevisi prioritas mereka.

"Kami tidak dapat menerima secara pasif bahwa begitu banyak anak muda berjuang untuk mewujudkan impian keluarga mereka dan dipaksa untuk menurunkan standar keinginan, memilih pengganti yang biasa-biasa saja: menghasilkan uang, mengejar karier, bepergian, dengan cemburu menjaga waktu luang," katanya.

Populasi yang menyusut merupakan kekhawatiran utama bagi negara terbesar ketiga di zona Eropa, dengan peringatan menteri ekonomi minggu ini bahwa PDB Italia berisiko turun sebesar 18 poin selama dua dekade berikutnya jika tren kelahiran saat ini berlanjut.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1015 seconds (0.1#10.140)