Pasok Ukraina dengan Rudal Storm Shadow, Rusia Ancam Hancurkan Inggris
loading...
A
A
A
Bulan lalu, penasihat presiden Ukraina Mikhail Podolyak mengatakan kepada Radio Liberty, yang didanai oleh pemerintah AS, dia yakin pasukan Kievnya akan berada di Crimea dalam waktu lima bulan.
Fabian Hoffmann, seorang ahli teknologi rudal dan peneliti doktoral di Universitas Oslo, mengatakan dalam sebuah utas Twitter bahwa Storm Shadow pada prinsipnya memberi Ukraina kemampuan serangan jarak jauh yang sangat kuat terhadap target pada kedalaman operasional dan strategis.
Hoffmann mengatakan Ukraina berpotensi menyerang Jembatan Selat Kerch, yang merupakan satu-satunya jalur darat Rusia dengan semenanjung Crimea dan rute pasokan utama untuk pasukan Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Awal bulan ini, Oleksiy Arestovych, eks penasihat presiden Ukraina yang mengundurkan diri pada Januari, mengatakan serangan balasan Kiev akan menargetkan Jembatan Kerch.
Arestovych mengatakan kepada saluran YouTube Feygin Live, yang dipandu oleh pengacara dan mantan politisi oposisi Rusia Mark Feygin, bahwa salah satu tujuan dari serangan balik Ukraina mungkin adalah operasi di selatan negara itu yang akan berusaha untuk memotong Rusia dari koridor darat ke Crimea, membuka jalan bagi Ukraina untuk merebut kembali Crimea.
"Kami akan menghancurkan Jembatan Crimea. Semua ini dimungkinkan dalam kondisi tertentu, saat ini kami sedang mengatur kondisinya," kata Arestovych saat itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas serangan di jembatan itu pada Oktober 2022, meskipun Kiev membantahterlibat.
Fabian Hoffmann, seorang ahli teknologi rudal dan peneliti doktoral di Universitas Oslo, mengatakan dalam sebuah utas Twitter bahwa Storm Shadow pada prinsipnya memberi Ukraina kemampuan serangan jarak jauh yang sangat kuat terhadap target pada kedalaman operasional dan strategis.
Hoffmann mengatakan Ukraina berpotensi menyerang Jembatan Selat Kerch, yang merupakan satu-satunya jalur darat Rusia dengan semenanjung Crimea dan rute pasokan utama untuk pasukan Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Awal bulan ini, Oleksiy Arestovych, eks penasihat presiden Ukraina yang mengundurkan diri pada Januari, mengatakan serangan balasan Kiev akan menargetkan Jembatan Kerch.
Arestovych mengatakan kepada saluran YouTube Feygin Live, yang dipandu oleh pengacara dan mantan politisi oposisi Rusia Mark Feygin, bahwa salah satu tujuan dari serangan balik Ukraina mungkin adalah operasi di selatan negara itu yang akan berusaha untuk memotong Rusia dari koridor darat ke Crimea, membuka jalan bagi Ukraina untuk merebut kembali Crimea.
"Kami akan menghancurkan Jembatan Crimea. Semua ini dimungkinkan dalam kondisi tertentu, saat ini kami sedang mengatur kondisinya," kata Arestovych saat itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas serangan di jembatan itu pada Oktober 2022, meskipun Kiev membantahterlibat.
(ian)