Aksi Protes Meletus Pascapenangkapan Eks PM Pakistan Imran Khan

Selasa, 09 Mei 2023 - 21:33 WIB
loading...
Aksi Protes Meletus...
Aksi protes meletus pascapenangkapan Eks PM Pakistan Imran Khan. Foto/France 24
A A A
ISLAMABAD - Aksi protes meletus setelah mantan Perdana Menteri Pakistan , Imran Khan , ditangkap saat ia muncul di pengadilan. Situasi ini memicu peningkatan ketegangan politik yang dramatis di negara itu.

Khan tiba di Pengadilan Tinggi Islamabad dekat Lahore, tempat tinggalnya, untuk menghadapi dakwaan dalam kasus korupsi.

Penangkapannya didasarkan pada surat perintah baru dari Biro Akuntabilitas Nasional yang diperoleh minggu lalu dalam kasus korupsi terpisah di mana Khan belum mendapatkan jaminan, membuatnya rentan untuk ditangkap. Para pejabat mengatakan dia dijadwalkan muncul di hadapan pengadilan anti-korupsi pada hari Rabu.

"Imran Khan ditangkap karena dia dicari dalam kasus korupsi," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah Khan pada konferensi pers seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (9/5/2023).

Dia menuduh perbendaharaan Pakistan telah kehilangan jutaan dolar saat Khan menjabat karena pembelian tanah secara ilegal dari seorang taipan bisnis.

Khan dibawa ke kota garnisun Rawalpindi, dekat Islamabad, untuk diinterogasi di kantor Biro Akuntabilitas Nasional, menurut polisi dan pejabat pemerintah. Dia juga harus menjalani pemeriksaan medis rutin, kata polisi.



Saat berita penangkapan itu menyebar, sekitar 4.000 pendukung Khan menyerbu kediaman resmi komandan regional tertinggi di Lahore. Massa menghancurkan jendela dan pintu, merusak furnitur, dan melakukan aksi duduk saat pasukan di sana mundur untuk menghindari kekerasan. Para pengunjuk rasa juga membakar kendaraan polisi dan memblokir jalan-jalan utama.

Para pengunjuk rasa juga menghancurkan gerbang utama markas tentara di kota garnisun Rawalpindi, tempat pasukan menahan diri. Ratusan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan pro-Khan saat mereka bergerak menuju gedung yang luas itu.

Di kota pelabuhan Karachi, polisi mengayunkan pentungan dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan pendukung Khan yang berkumpul di jalan utama.

Raoof Hasan, pemimpin dari partai Khan, mengatakan kepada televisi Al Jazeera Inggris bahwa penangkapan itu adalah campur tangan terang-terangan dalam urusan peradilan oleh pihak yang berkuasa. Hasan menambahkan bahwa Khan hampir diculik dari pengadilan.

Penangkapan Khan terjadi beberapa jam setelah dia mengeluarkan pesan video sebelum menuju ke Islamabad, mengatakan dia "siap secara mental" untuk ditangkap di sana.

Sebelumnya seorang pejabat senior di partai Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf, Fawad Chaudhry mengatakan, Khan diseret dari Pengadilan Tinggi Islamabad oleh agen keamanan dari Biro Akuntabilitas Nasional. Khan didorong ke dalam mobil lapis baja dan dibawa pergi.



Chaudhry mengecam penangkapan mantan bintang kriket berusia 71 tahun itu, menyebutnya sebagai penculikan.

Stasiun televisi independen Pakistan, GEO TV, menyiarkan video saat Khan diseret pergi.

Setelah itu, kata Chaudhry, terjadi perkelahian antara pendukung Khan dan polisi di luar pengadilan. Beberapa pengacara dan pendukung Khan terluka dalam huru-hara itu, begitu pula beberapa polisi.

Khan menghadapi lusinan dakwaan yang diajukan terhadapnya sejak dia digulingkan - sebuah taktik yang menurut para analis digunakan pemerintah Pakistan berturut-turut untuk membungkam lawan mereka.

Militer Pakistan, yang terbesar keenam di dunia, memiliki pengaruh yang tidak semestinya atas negara tersebut.

Militer Pakistan setidaknya melakukan tiga kudeta sejak negara itu memperoleh kemerdekaan pada tahun 1947 dan memerintah selama lebih dari tiga dekade.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
Mengapa Kashmir Jadi...
Mengapa Kashmir Jadi Pusat Ketegangan antara India dan Pakistan?
Siapa TRF? Kelompok...
Siapa TRF? Kelompok Pembantai 26 Turis Hindu di 'Mini Swiss' Kashmir yang Bikin Dunia Marah
Marah 26 Turis Hindu...
Marah 26 Turis Hindu Dibantai di Kashmir, India Lakukan 5 Pembalasan pada Pakistan
26 Turis Hindu Dibantai...
26 Turis Hindu Dibantai di 'Mini Swiss' Kashmir, Ini Reaksi Dunia
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
Mufti Pakistan Taqi...
Mufti Pakistan Taqi Usmani Tegaskan Perang Melawan Israel Hukumnya Wajib
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Biodata 3 Istri Emir...
Biodata 3 Istri Emir Qatar Sheikh Tamim, Dikenal Anggun dan Berpengaruh
Rekomendasi
Lulusan SMEA hingga...
Lulusan SMEA hingga Sarjana Mengadu Peruntungan di Pelataran Balai Kota
LG Mundur dari Proyek...
LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Kadin Tepis RI Tak Menarik Bagi Investor
Rangkaian Drama Series...
Rangkaian Drama Series Terbaik, Platinum Original Series Vision+ di MNCTV
Berita Terkini
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
1 jam yang lalu
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
3 jam yang lalu
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
4 jam yang lalu
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
4 jam yang lalu
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
5 jam yang lalu
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
6 jam yang lalu
Infografis
Pakistan Kembangkan...
Pakistan Kembangkan Rudal yang Bisa Menyerang hingga AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved