Pasukan Israel Tembak Mati Dua Pemuda Palestina di Tepi Barat
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Pasukan Israel membunuh dua pemuda Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada Sabtu (6/5/2023), kata Kementerian Kesehatan Palestina. Insiden ini kian meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Seperti dilaporkan Arab News, serangan maut di kamp pengungsi Nur Syams, dekat kota Tulkarem adalah episode terakhir kekerasan Israel-Palestina yang melonjak sejak tahun lalu.
“Kedua korban yang ditembak oleh pasukan Israel – Samer Al-Shafei dan Hamza Kharyoush, keduanya berusia 22 tahun – tiba di rumah sakit pemerintah Thabet Thabet di Tepi Barat utara,” tambah kementerian itu.
Al-Shafei terkena peluru di leher, dada, dan perut, sedangkan Kharyoush ditembak di dada, perut, dan kaki kiri. Sebuah klip video mendokumentasikan penganiayaan tentara Israel terhadap tubuh kedua pria itu, memastikan kematian mereka sebelum mundur dari tempat itu, kata saksi mata.
Pemogokan komprehensif yang diserukan oleh gerakan Fatah terjadi di kota, pinggiran kota, dan kamp-kamp Tulkarem untuk berkabung atas kematian Al-Shafei dan Kharyoush.
Fatah mengecam serangan itu, menggambarkannya sebagai salah satu dari serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Kematian hari Sabtu membuat jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel sejak awal tahun ini menjadi 110 orang, termasuk 20 anak-anak dan dua wanita.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan, Al-Shafei dan Kharyoush adalah dua korban baru dari terorisme terorganisir yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina.
Sementara juru bicara Hamas, Hazem Qassem mengatakan, kejahatan pendudukan Israel di kamp Tulkarem tidak akan berlalu tanpa tanggapan dari rakyat Palestina, yang terus berjuang untuk kebebasan.
Qassem mengatakan bahwa pemerintah Israel bertekad untuk meningkatkan ketegangan melalui agresi terhadap tanah, rakyat, dan kesucian Palestina. Gerakan Jihad Islam menuntut agar warga Palestina terus menghadapi agresi tentara Israel.
Seperti dilaporkan Arab News, serangan maut di kamp pengungsi Nur Syams, dekat kota Tulkarem adalah episode terakhir kekerasan Israel-Palestina yang melonjak sejak tahun lalu.
“Kedua korban yang ditembak oleh pasukan Israel – Samer Al-Shafei dan Hamza Kharyoush, keduanya berusia 22 tahun – tiba di rumah sakit pemerintah Thabet Thabet di Tepi Barat utara,” tambah kementerian itu.
Al-Shafei terkena peluru di leher, dada, dan perut, sedangkan Kharyoush ditembak di dada, perut, dan kaki kiri. Sebuah klip video mendokumentasikan penganiayaan tentara Israel terhadap tubuh kedua pria itu, memastikan kematian mereka sebelum mundur dari tempat itu, kata saksi mata.
Pemogokan komprehensif yang diserukan oleh gerakan Fatah terjadi di kota, pinggiran kota, dan kamp-kamp Tulkarem untuk berkabung atas kematian Al-Shafei dan Kharyoush.
Fatah mengecam serangan itu, menggambarkannya sebagai salah satu dari serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Kematian hari Sabtu membuat jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel sejak awal tahun ini menjadi 110 orang, termasuk 20 anak-anak dan dua wanita.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan, Al-Shafei dan Kharyoush adalah dua korban baru dari terorisme terorganisir yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina.
Sementara juru bicara Hamas, Hazem Qassem mengatakan, kejahatan pendudukan Israel di kamp Tulkarem tidak akan berlalu tanpa tanggapan dari rakyat Palestina, yang terus berjuang untuk kebebasan.
Qassem mengatakan bahwa pemerintah Israel bertekad untuk meningkatkan ketegangan melalui agresi terhadap tanah, rakyat, dan kesucian Palestina. Gerakan Jihad Islam menuntut agar warga Palestina terus menghadapi agresi tentara Israel.
(esn)