Rusia Tuding AS Bertanggung Jawab Atas Pemboman Mobil Prilepin

Minggu, 07 Mei 2023 - 09:52 WIB
loading...
Rusia Tuding AS Bertanggung...
Rusia tuding AS bertanggung jawab atas pemboman mobil novelis pro perang Zakhar Pripelin (Insert). Foto/Kolase/Sindonews
A A A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) memikul tanggung jawab utama atas serangan teroris terhadap penulis Rusia dan aktivis politik Zakhar Prilepin. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia atas serangan bom mobil terhadap Prilepin.

Membunuh lawan ideologis, kata kementerian itu, telah menjadi refleks dasar rezim Kiev.

Prilepin, seorang jurnalis dan novelis yang bertempur di Ukraina dalam unit Garda Nasional Rusia awal tahun ini, terluka parah ketika sebuah bom pinggir jalan meledak saat dia melewati wilayah Nizhny Novgorod Rusia pada Sabtu pagi. Asisten Prilepin, yang berada di belakang kemudi, tewas.

Seorang tersangka yang ditangkap di dekat lokasi ledakan mengatakan kepada penyelidik Rusia bahwa dia telah direkrut oleh badan intelijen Ukraina yang tidak disebutkan namanya pada tahun 2019. Ia mengaku menanam dua ranjau anti-tank di samping jalan dan meledakkannya dari jarak jauh saat mobil Prilepin lewat.



"Serangan teroris terhadap Evgeny Prilepin adalah demonstrasi lain dari pendekatan sistematis (Kiev) untuk menghilangkan lawan ideologis," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, mengacu pada Prilepin dengan nama lahirnya.

“Tanggung jawab untuk ini dan tindakan teroris lainnya terletak pada otoritas Ukraina bersama dengan pelindung Barat mereka, terutama Amerika Serikat, yang melalui upayanya proyek anti-Rusia yang dipadukan dengan neo-Nazisme telah dengan susah payah dipupuk di Ukraina sejak kudeta pada Februari 2014,” bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (7/5/2023).

Kementerian itu kemudian menjelaskan bagaimana musuh negara Ukraina ditambahkan ke database 'Mirotvorets' (Peacemaker), dengan detail pribadi mereka tercantum di samping deskripsi "kejahatan" mereka terhadap Ukraina. 'Daftar pembunuhan' ini diduga dikelola oleh dinas keamanan Ukraina, dan termasuk jurnalis dan politisi Barat yang berbicara baik tentang Rusia atau mengutuk Ukraina dan pemerintahnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa daftar itu digunakan oleh pembunuh bayaran untuk menargetkan musuh-musuh Kiev, dan mencatat bahwa Rusia telah berulang kali meminta pendukung Ukraina di Barat agar daftar itu dibuat offline, yang sejauh ini mereka tolak.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Mobil Klasik Dibebaskan...
Mobil Klasik Dibebaskan dari Tarif Impor 25% AS, Tapi Ada Syaratnya
Tersendat Libur Panjang,...
Tersendat Libur Panjang, 13 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT Tahunan
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Donald Trump Hebohkan UFC 314: Masuk Arena Diiringi Musik Rock
Berita Terkini
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
51 menit yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
2 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
2 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
2 jam yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
3 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
5 jam yang lalu
Infografis
Sangkal Tudingan Zelensky,...
Sangkal Tudingan Zelensky, Rusia: China tetap Seimbang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved