Di Tengah Pandemi Covid-19, Industri Automotif Dunia Mulai Bangkit

Rabu, 29 April 2020 - 06:33 WIB
loading...
Di Tengah Pandemi Covid-19, Industri Automotif Dunia Mulai Bangkit
Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil listrik di pabrik Volkswagen Zwickau, Jerman, beberapa waktu lalu. Foto/Reuters
A A A
FRANKFURT - Secercah harapan di dunia automotif mulai bermunculan di tengah pandemi corona (Covid-19). Perusahaan automotif raksasa Jerman, Volkswagen, mulai kembali mengoperasikan pabrik terbesarnya pada Senin (27/4/2020) lalu sebagai bagian dari industri berskala luas yang kembali diaktifkan di seluruh Eropa di saat pandemi korona masih mewabah di sana.

Di tengah semakin menurunnya tingkat infeksi, Jerman memang telah memperlonggar lockdown, namun banyak perusahaan tetap menerapkan protokol kesehatan bagi para pekerjanya. Para pekerja Volkswagen diperiksa temperatur tubuhnya.

Volkswagen Group, dengan brand Skoda, Audi, Bentley, Porsche, dan Seat, mengoperasikan pabrik-pabriknya di Portugal, Spanyol, Rusia, Afrika Selatan, dan Republik Ceko pada pekan ini. “Khusus kapasitas produksi di Wolfsburg hanya akan beroperasi 10-15%, dan akan mencapai 40% dalam waktu satu pekan,” ungkap anggota Dewan Direksi VW kepada Reuters. “Penghidupan kembali pabrik terbesar mobil di Eropa setelah beberapa pekan lockdown menjadi simbol penting bagi pegawai, dealer, penyuplai, serta ekonomi Jerman dan Eropa,” katanya.

Langkah Volkswagen juga dibayangi rivalnya, Renault, Peugeot, dan Fiat Chrysler untuk menghidupkan kembali industri itu setelah lockdown dan kekurangan suplai bahan baku. Fiat Chrysler telah mengoperasikan kembali produksi mobil Italia itu di pabrik Atessa dan beberapa operasional di Melfi dan Turin.

Produsen truk Swedia, AB Volvo, yang memiliki brand truk Mack dan Renault, juga akan memulai kembali produksi. AB Volvo menyatakan pesanan mobil sudah mencapai titik negatif sejak akhir Maret lalu karena banyak pelanggan yang membatalkan pembelian truk yang sebelumnya dipesan.

Volvo melaksanakan pemeriksaan tingkat oksigen pada darah karyawannya sebelum bekerja. Adapun para pekerja di Hyundai Motor harus melewati kamera pemindai panas untuk mengetahui temperatur tubuh.

Banyak dealer mobil di Jerman tutup hingga pekan lalu dan memengaruhi penjualan mobil. Para analis LMC Automotive melihat adanya pola penjualan negatif di seluruh dunia. “Kami memperkirakan bahwa penjualan kendaraan akan berada di titik nadir pada April di Eropa dan Amerika Utara, tetapi akan kembali pulih dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.

Di Italia, dealer mobil juga akan kembali beroperasi pekan depan. “Sebagian besar dealer memiliki stok mobil yang menumpuk,” kata Plinio Vanini, chairman Gruppo Autotorino, dealer mobil Italia, yang mampu menjual lebih dari 29.000 mobil baru tahun lalu.

Sementara itu, perusahaan automotif Amerika Serikat (AS) seperti General Motors Co dan Ford Motor Co menargetkan produksi mobil kembali pada 18 Mei mendatang. Itu dilakukan setelah kebanyakan pabrik di AS menghentikan operasi pada Maret lalu karena pandemi virus korona.

Para eksekutif perusahaan automotif tersebut sedang berdiskusi dengan serikat pekerja dan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer. Ford menyatakan sedang menentukan kepastian kapan produksi mobil di pabrik di Amerika Utara akan kembali beroperasi. Namun, serikat pekerja industri mobil pekan lalu memperingatkan “terlalu dini dan terlalu berisiko” untuk membuka kembali pabrik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1796 seconds (0.1#10.140)