Banjir Tewaskan 130 Orang dan Hancurkan Lebih dari 5.000 Rumah di Rwanda
loading...
A
A
A
KIGALI - Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat telah menewaskan 130 orang di Rwanda dan juga telah menghancurkan lebih dari 5.000 rumah. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah Rwanda.
Hujan yang dimulai pada Selasa malam menyebabkan banjir dan tanah longsor di provinsi Barat dan Utara negara itu. Korban tewas mencapai 129 pada hari Rabu.
"Sejauh ini, kami telah mencatat 130 kematian. Selain itu, ada 77 luka-luka, dengan 36 orang saat ini di rumah sakit. Kami juga kehilangan lima orang," kata wakil juru bicara pemerintah Rwanda, Alain Mukuralinda, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/5/2023).
Dia menambahkan banjir juga telah menghancurkan lebih dari 5.100 rumah dan mempengaruhi 2.500 fasilitas tambahan.
"Semua orang yang tinggal di rumah sekarang perlu dipindahkan," ujarnya.
Dalam kunjungan ke daerah yang terkena dampak di Rwanda barat pada hari Kamis, Perdana Menteri Edouard Ngirente mengatakan upaya pencarian masih dilakukan karena masih ada beberapa mayat yang terkubur di lumpur yang berarti jumlah korban tewas masih bisa bertambah.
“Bencana ini disebabkan oleh banjir dan erosi yang mengakibatkan rumah penduduk roboh,” ucapnya.
Mukuralinda mengatakan, longsor dan banjir telah merusak 17 jalan dan 26 jembatan, satu rumah sakit, dua posko kesehatan, dan lima puskesmas.
Dia mengatakan pemerintah telah mengirimkan bantuan, yang terdiri dari makanan, peralatan kebersihan, tempat tidur, peralatan dapur dan ini sedang diangkut ke Ngororero, Rubavu, Rutsiro, Nyabihu - kabupaten yang paling terkena dampak di provinsi Barat.
Rwanda telah mengalami hujan lebat dan berkelanjutan sejak akhir Maret.
Lihat Juga: Banjir Bandang Mengerikan Tewaskan 158 Orang di Spanyol, Pemerintah Dikecam karena Lamban
Hujan yang dimulai pada Selasa malam menyebabkan banjir dan tanah longsor di provinsi Barat dan Utara negara itu. Korban tewas mencapai 129 pada hari Rabu.
"Sejauh ini, kami telah mencatat 130 kematian. Selain itu, ada 77 luka-luka, dengan 36 orang saat ini di rumah sakit. Kami juga kehilangan lima orang," kata wakil juru bicara pemerintah Rwanda, Alain Mukuralinda, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/5/2023).
Dia menambahkan banjir juga telah menghancurkan lebih dari 5.100 rumah dan mempengaruhi 2.500 fasilitas tambahan.
"Semua orang yang tinggal di rumah sekarang perlu dipindahkan," ujarnya.
Dalam kunjungan ke daerah yang terkena dampak di Rwanda barat pada hari Kamis, Perdana Menteri Edouard Ngirente mengatakan upaya pencarian masih dilakukan karena masih ada beberapa mayat yang terkubur di lumpur yang berarti jumlah korban tewas masih bisa bertambah.
“Bencana ini disebabkan oleh banjir dan erosi yang mengakibatkan rumah penduduk roboh,” ucapnya.
Mukuralinda mengatakan, longsor dan banjir telah merusak 17 jalan dan 26 jembatan, satu rumah sakit, dua posko kesehatan, dan lima puskesmas.
Dia mengatakan pemerintah telah mengirimkan bantuan, yang terdiri dari makanan, peralatan kebersihan, tempat tidur, peralatan dapur dan ini sedang diangkut ke Ngororero, Rubavu, Rutsiro, Nyabihu - kabupaten yang paling terkena dampak di provinsi Barat.
Rwanda telah mengalami hujan lebat dan berkelanjutan sejak akhir Maret.
Lihat Juga: Banjir Bandang Mengerikan Tewaskan 158 Orang di Spanyol, Pemerintah Dikecam karena Lamban
(ian)