Kisah Raja Manuel I yang Mengusir Muslim dan Yahudi dari Portugal
loading...
A
A
A
Melansir dari Encyclopedia.com, Ketika Raja Manuel ingin menikahi putri Ferdinand dan Isabella, Raja Spanyol menuntut agar Portugal mengusir orang Yahudi.
Lima hari setelah perjanjian pernikahan ditandatangani, pada tanggal 5 Desember 1496, Raja Manuel I mengeluarkan dekrit yang memberi orang Yahudi dan Muslim di Portugal waktu sebelas bulan untuk meninggalkan negara itu.
Bagi umat Yahudi atau Muslim yang tidak ingin pindah, mereka dipaksa melakukan prosesi Pembaptisan paksa. Masa perpindahan agama ini terjadi pada Oktober 1469, tepat sebelum pengusiran diberlakukan.
Hal tersebut disebabkan karena kediktatoran nasionalis Kristen yang berkuasa kala itu menilai umat Muslim dan Yahudi sebagai musuh yang harus disingkirkan.
Menurut antropolog, Maria Cardeira da Silva, “Selama kediktatoran Kristen itu, jejak sejarah Islam dihapus,” yang membuat sedikit orang yang mengetahui tentang cerita kelam ini.
Lima hari setelah perjanjian pernikahan ditandatangani, pada tanggal 5 Desember 1496, Raja Manuel I mengeluarkan dekrit yang memberi orang Yahudi dan Muslim di Portugal waktu sebelas bulan untuk meninggalkan negara itu.
Bagi umat Yahudi atau Muslim yang tidak ingin pindah, mereka dipaksa melakukan prosesi Pembaptisan paksa. Masa perpindahan agama ini terjadi pada Oktober 1469, tepat sebelum pengusiran diberlakukan.
Hal tersebut disebabkan karena kediktatoran nasionalis Kristen yang berkuasa kala itu menilai umat Muslim dan Yahudi sebagai musuh yang harus disingkirkan.
Menurut antropolog, Maria Cardeira da Silva, “Selama kediktatoran Kristen itu, jejak sejarah Islam dihapus,” yang membuat sedikit orang yang mengetahui tentang cerita kelam ini.
(sya)