Ali Reza Akbari Digantung Iran: Bocorkan Rahasia Nuklir, Dibayar Rp35 Miliar oleh MI6
loading...
A
A
A
TEHERAN - Ali Reza Akbari, mantan Wakil Menteri Pertahanan Iran , telah digantung di negaranya pada Januari karena menjadi mata-mata untuk Inggris.
Laporan in-depth New York Times mengungkap Akbari dibayar USD2,4 juta (lebih dari Rp35 miliar) oleh badan intelijen Inggris; MI6, untuk misi spionase termasuk membocorkan rahasia program senjata nuklir Teheran.
Laporan yang mengutip para pejabat intelijen Barat, Israel, Jerman, dan Iran itu menyebut Akbari memberikan informasi strategis negaranya kepada Inggris selama 15 tahun.
Iran sebelumnya menuduh Akbari sebagai agen MI6, tetapi pemerintah Inggris tidak pernah mengakui bahwa dia adalah seorang mata-mata.
Inggris menyebut hukuman gantung Akbari sebagai tindakan biadab dan mengatakan itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Laporan New York Times pada Senin (1/5/2023) mengatakan bahwa seorang pejabat intelijen Inggris pergi ke Israel pada tahun 2008 dan mengatakan kepada para pejabat di sana bahwa mereka memiliki mata-mata dengan akses ke rahasia nuklir Iran.
Pejabat Inggris itu bahkan memberikan informasi kepada Israel bahwa Iran secara sembunyi-sembunyi membangun senjata nuklir.
Setahun kemudian, Presiden AS Barack Obama mempublikasikan informasi tersebut, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia.
Selama bertahun-tahun, lanjut laporan New York Times, Akbari juga mengungkapkan identitas dan aktivitas lebih dari 100 pejabat Iran.
Laporan in-depth New York Times mengungkap Akbari dibayar USD2,4 juta (lebih dari Rp35 miliar) oleh badan intelijen Inggris; MI6, untuk misi spionase termasuk membocorkan rahasia program senjata nuklir Teheran.
Laporan yang mengutip para pejabat intelijen Barat, Israel, Jerman, dan Iran itu menyebut Akbari memberikan informasi strategis negaranya kepada Inggris selama 15 tahun.
Iran sebelumnya menuduh Akbari sebagai agen MI6, tetapi pemerintah Inggris tidak pernah mengakui bahwa dia adalah seorang mata-mata.
Inggris menyebut hukuman gantung Akbari sebagai tindakan biadab dan mengatakan itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Laporan New York Times pada Senin (1/5/2023) mengatakan bahwa seorang pejabat intelijen Inggris pergi ke Israel pada tahun 2008 dan mengatakan kepada para pejabat di sana bahwa mereka memiliki mata-mata dengan akses ke rahasia nuklir Iran.
Pejabat Inggris itu bahkan memberikan informasi kepada Israel bahwa Iran secara sembunyi-sembunyi membangun senjata nuklir.
Setahun kemudian, Presiden AS Barack Obama mempublikasikan informasi tersebut, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia.
Selama bertahun-tahun, lanjut laporan New York Times, Akbari juga mengungkapkan identitas dan aktivitas lebih dari 100 pejabat Iran.