Negara-negara Arab Serukan Teroris dan Pasukan Asing Hengkang dari Suriah

Selasa, 02 Mei 2023 - 07:21 WIB
loading...
Negara-negara Arab Serukan...
Negara-negara Arab menyerukan kelompok teroris dan pasukan bersenjata asing hengkang dari Suriah. Foto/REUTERS/Alaa Al Sukhni
A A A
AMMAN - Negara-negara Arab telah menyerukan kelompok teroris dan pasukan bersenjata asing hengkang dari Suriah . Seruan itu disampaikan para menteri luar negeri negara Arab yang berkumpul di Amman, Yordania, Senin.

Yordania menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, yang pertama sejak keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan pada 2011. Mereka yang hadir adalah menteri luar negeri Suriah, Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan Irak.

Sebelum pertemuan multilateral, Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi untuk membahas pengungsi, keamanan perbatasan dan masalah air.

"Menyerukan untuk mengakhiri kehadiran organisasi teroris serta kelompok bersenjata [asing] di wilayah Suriah, dan menetralisir kemampuan mereka untuk mengancam keamanan regional dan internasional," bunyi pernyataan bersama lima menteri luar negeri negara-negara Arab yang disiarkan kantor berita negara Yordania sebagaimana dilansir Russia Today, Selasa (2/5/2023).



Negara-negara Arab itu juga berjanji untuk mendukung Suriah dan lembaga-lembaganya untuk membangun kendali atas semua wilayahnya dan menegakkan aturan hukum.

Menurut kantor berita Yordania, Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Irak berjanji untuk menjalin hubungan dengan militer Suriah dan institusi keamanan untuk mengatasi tantangan keamanan. Kelima menteri luar negri mereka juga menyerukan untuk menghentikan campur tangan asing dalam urusan dalam negeri Suriah.

Deklarasi bersama mereka turut menyerukan pembentukan tim ahli teknis yang akan menindaklanjuti pertemuan puncak (KTT) Amman dan menerapkan langkah-langkah praktis untuk menyelesaikan konflik di Suriah.

Pertemuan Amman dilakukan hanya beberapa minggu setelah Mekdad mengunjungi Arab Saudi dan menerima dukungan kerajaan untuk integritas teritorial Suriah.

Saat ini, kelompok militan yang didukung Turki menguasai bagian utara Suriah, sedangkan timur laut berada di bawah kendali milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat.

Beberapa ratus tentara AS juga berada di Suriah, mengendalikan sebagian besar sumur minyak negara itu.

Sekadar diketahui, kelompok oposisi atau pemberontak yang didukung oleh Arab Saudi dan AS melancarkan pemberontakan melawan Presiden Suriah Bashar Assad pada tahun 2011.

Dengan bantuan Rusia dan Iran, pemerintah di Damaskus akhirnya menang atas perang melawan pemberontak dan kelompok teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan ISIS.

Sementara tetangga Suriah dan kekuatan regional telah bergerak untuk meningkatkan hubungan dengan Damaskus dalam beberapa bulan terakhir, AS belum mengubah kebijakannya terhadap rezim Assad.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)