Bersitegang dengan Inggris, China Siapkan Serangan Balik yang Kuat

Selasa, 21 Juli 2020 - 18:54 WIB
loading...
Bersitegang dengan Inggris, China Siapkan Serangan Balik yang Kuat
China siapkan serangan balasan yang kuat atas kebijakan Inggris. Foto/CGTN
A A A
BEIJING - China mengancam akan melakukan "serangan balik yang kuat" dalam menanggapi pengumuman Inggris bahwa mereka akan menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong . Kebijakan itu diambil setelah Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional di wilayah bekas jajahan Inggris itu.

Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan kepada parlemen bahwa perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong akan segera ditangguhkan dan embargo senjata akan diperpanjang.

"Kami tidak akan mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali pengaturan itu, kecuali dan sampai ada perlindungan yang jelas dan kuat, yang dapat mencegah ekstradisi dari Inggris disalahgunakan di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru," kata Raab.

Keputusan itu tampaknya membuat marah Beijing.

"China akan melakukan serangan balik yang kuat terhadap tindakan salah Inggris," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, pada konferensi pers harian.

"China mendesak Inggris untuk melepaskan fantasinya tentang melanjutkan pengaruh kolonial di Hong Kong dan segera memperbaiki kesalahannya," imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Selasa (21/7/2020).

London telah kecewa dengan tindakan keras Beijing di Hong Kong, yang kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997, dan persepsi bahwa China tidak mengatakan seluruh kebenaran tentang wabah virus Corona.

Raab mengatakan dia akan memperpanjang embargo senjata yang sudah lama ada di China untuk memasukkan Hong Kong, yang berarti tidak ada ekspor senjata atau amunisi dan larangan terhadap peralatan apa pun yang mungkin digunakan untuk represi internal, seperti borgol dan granat asap.

Australia dan Kanada menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong awal bulan ini. Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengakhiri perlakuan ekonomi istimewa untuk Hong Kong. (Baca: Gara-gara China, Australia Batalkan Perjanjian Ekstradisi dengan Hong Kong )

Pekan lalu, Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan peralatan dari Huawei Technologies China dicopot sepenuhnya dari jaringan 5G Inggris pada akhir 2027. (Baca: Resmi Dilarang, Inggris Copot Semua Perangkat Huawei dari Jaringan 5G )

China - yang pernah dijadikan sumber utama investasi dalam proyek-proyek infrastruktur Inggris dari nuklir ke kereta api - menuduh Inggris menjadi calo bagi AS.

Inggris mengatakan undang-undang keamanan baru melanggar jaminan kebebasan, termasuk peradilan independen, yang telah membantu menjadikan Hong Kong salah satu pusat perdagangan dan keuangan terpenting di dunia sejak 1997.

Sebaliknya para pejabat di Hong Kong dan Beijing mengatakan undang-undang itu penting untuk menutup celah keamanan nasional yang terungkap oleh protes pro-demokrasi dan anti-China baru-baru ini. China telah berulang kali mengatakan kepada kekuatan Barat untuk berhenti mencampuri urusan Hong Kong.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)