Rusia Hancurkan Kereta Ukraina Berisi Amunisi 200 Ton
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pasukan Rusia menghancurkan satu kereta Ukraina yang membawa hingga 200 ton amunisi, klaim Kementerian Pertahanan (Kemhan) Moskow pada Minggu (30/4/2023).
Serangan itu dilaporkan terjadi di Republik Rakyat Donetsk Rusia, dekat kota Kramatorsk, yang tetap berada di bawah kendali Ukraina.
“Militer Rusia juga secara aktif menargetkan unit artileri Ukraina,” ungkap juru bicara Kemhan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov.
“Selama 24 jam terakhir, unit penerbangan taktis dan militer, rudal dan artileri Angkatan Bersenjata Rusia menyerang 82 unit artileri Ukraina di posisi tembak, tenaga kerja, dan peralatan mereka di area 115,” papar Konashenkov.
Serangan di kereta itu tampaknya merupakan keuntungan militer terbesar hari itu, tetapi sebelumnya pasukan Rusia juga mengklaim serangan di pos komando brigade lintas udara ke-81 Ukraina di dekat desa Belogorovka, Republik Rakyat Luhansk.
Selama beberapa hari terakhir, pasukan Rusia dan Ukraina telah meningkatkan serangan jarak jauh satu sama lain.
Pada Sabtu, militer Rusia mengklaim menghancurkan pusat komando utama Ukraina, yang bertanggung jawab atas operasi pasukan di selatan Kiev. Pengeboman itu dilakukan dengan rudal jelajah berbasis laut, menurut Moskow.
Awal pekan ini, militer Rusia meluncurkan salvo rudal besar-besaran ke Ukraina, menargetkan beberapa kelompok cadangan militer Ukraina.
Militer Rusia mengatakan serangan itu berhasil, dan mencegah pengerahan kembali pasukan cadangan ke garis depan.
Selama pengeboman, satu bangunan tempat tinggal bertingkat rusak di kota Uman, Ukraina, dengan lebih dari 20 warga sipil tewas, menurut Kiev.
Meski belum jelas apa sebenarnya yang menimpa gedung itu, pihak berwenang Ukraina menyalahkan Moskow atas insiden tersebut.
Namun, pasukan Kiev sendiri telah menyerang sasaran sipil di negara itu, dan bahkan lebih jauh, dengan proyektil pertahanan udara beberapa kali selama konflik sejak Februari 2022.
Ukraina, sementara itu, telah mengintensifkan penembakan di wilayah perbatasan Rusia, termasuk kota Donetsk, yang menjadi sasaran serangan artileri dan roket hampir setiap hari.
Pada Jumat, kota itu mengalami penembakan besar-besaran, yang menghancurkan dan merusak banyak bangunan tempat tinggal dan infrastruktur penting, menyebabkan sedikitnya sembilan warga sipil tewas dan lebih dari selusin luka-luka.
Semalam, pasukan Kiev menembaki desa Suzemka di Wilayah Bryansk Rusia, menewaskan empat warga sipil menurut Gubernur setempat, Aleksandr Bogomaz.
Serangan itu dilaporkan terjadi di Republik Rakyat Donetsk Rusia, dekat kota Kramatorsk, yang tetap berada di bawah kendali Ukraina.
“Militer Rusia juga secara aktif menargetkan unit artileri Ukraina,” ungkap juru bicara Kemhan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov.
“Selama 24 jam terakhir, unit penerbangan taktis dan militer, rudal dan artileri Angkatan Bersenjata Rusia menyerang 82 unit artileri Ukraina di posisi tembak, tenaga kerja, dan peralatan mereka di area 115,” papar Konashenkov.
Serangan di kereta itu tampaknya merupakan keuntungan militer terbesar hari itu, tetapi sebelumnya pasukan Rusia juga mengklaim serangan di pos komando brigade lintas udara ke-81 Ukraina di dekat desa Belogorovka, Republik Rakyat Luhansk.
Selama beberapa hari terakhir, pasukan Rusia dan Ukraina telah meningkatkan serangan jarak jauh satu sama lain.
Pada Sabtu, militer Rusia mengklaim menghancurkan pusat komando utama Ukraina, yang bertanggung jawab atas operasi pasukan di selatan Kiev. Pengeboman itu dilakukan dengan rudal jelajah berbasis laut, menurut Moskow.
Awal pekan ini, militer Rusia meluncurkan salvo rudal besar-besaran ke Ukraina, menargetkan beberapa kelompok cadangan militer Ukraina.
Militer Rusia mengatakan serangan itu berhasil, dan mencegah pengerahan kembali pasukan cadangan ke garis depan.
Selama pengeboman, satu bangunan tempat tinggal bertingkat rusak di kota Uman, Ukraina, dengan lebih dari 20 warga sipil tewas, menurut Kiev.
Meski belum jelas apa sebenarnya yang menimpa gedung itu, pihak berwenang Ukraina menyalahkan Moskow atas insiden tersebut.
Namun, pasukan Kiev sendiri telah menyerang sasaran sipil di negara itu, dan bahkan lebih jauh, dengan proyektil pertahanan udara beberapa kali selama konflik sejak Februari 2022.
Ukraina, sementara itu, telah mengintensifkan penembakan di wilayah perbatasan Rusia, termasuk kota Donetsk, yang menjadi sasaran serangan artileri dan roket hampir setiap hari.
Pada Jumat, kota itu mengalami penembakan besar-besaran, yang menghancurkan dan merusak banyak bangunan tempat tinggal dan infrastruktur penting, menyebabkan sedikitnya sembilan warga sipil tewas dan lebih dari selusin luka-luka.
Semalam, pasukan Kiev menembaki desa Suzemka di Wilayah Bryansk Rusia, menewaskan empat warga sipil menurut Gubernur setempat, Aleksandr Bogomaz.
(sya)