Perang Saudara Sudan Berkecamuk: Kapan Neraka Ini Berakhir, Kami Ketakutan....

Sabtu, 29 April 2023 - 11:16 WIB
loading...
A A A
Di El Geneina, Ibu Kota Darfur Barat, sebuah rumah sakit besar yang didukung oleh badan amal medis MSF dijarah selama dua hari terakhir.

“Banyak orang terjebak di tengah kekerasan mematikan ini. Mereka takut mempertaruhkan keselamatan dan nyawa mereka untuk mencoba mencapai fasilitas kesehatan langka yang masih berfungsi dan terbuka,” kata Sylvain Perron, wakil manajer operasi MSF untuk Sudan.

PBB mengatakan kantornya di Khartoum, El Geneina dan Nyala juga digeledah. “Ini tidak dapat diterima-–dan dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional. Serangan terhadap aset kemanusiaan harus dihentikan,” kepala bantuan PBB Martin Griffiths di Twitter.

Badan-badan bantuan sebagian besar tidak dapat mendistribusikan makanan kepada yang membutuhkan di negara terbesar ketiga di Afrika itu, di mana sepertiga dari 46 juta penduduknya sudah bergantung pada sumbangan.

Di antara tetangga Sudan, Mesir mengatakan telah menampung 16.000 orang, sementara 20.000 orang telah memasuki Chad dan badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 14.000 orang telah menyeberang ke Sudan Selatan, yang memperoleh kemerdekaan dari Khartoum pada 2011 setelah puluhan tahun perang saudara.

Beberapa telah berjalan dari Khartoum ke perbatasan Sudan Selatan, yang jaraknya lebih dari 400 km, kata juru bicara badan pengungsi PBB. Salah satu kota terbesar di Afrika, Khartoum telah lama tak tersentuh oleh serangkaian perang saudara di Sudan.

Meskipun seruan global untuk pembicaraan, Panglima Militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan kepada penyiar berbahasa Arab yang berbasis di AS, Al Hurra, bahwa tidak dapat diterima untuk duduk dengan kepala RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo yang dia sebut sebagai “pemimpin pemberontakan”.

Dagalo, lebih dikenal sebagai Hemdeti, mengatakan kepada BBC bahwa RSF tidak akan mengadakan pembicaraan sampai pertempuran berakhir. Mengatakan bahwa angkatan bersenjata “tanpa henti” mengebom para milisinya, dia menyalahkan Jenderal Burhan atas kekerasan tersebut.

“Hentikan permusuhan. Setelah itu kita bisa bernegosiasi,” kata Dagalo.
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)