Pertama di Dunia, Dokter di Somalia Sukses Keluarkan Peluru dari Klitoris Wanita
loading...
A
A
A
MOGADISHU - Dokter di Somalia berhasil mengangkat sebuah peluru yang bersarang di klitoris seorang wanita dalam sebuah operasi pertama di jenisnya. Wanita itu adalah korban peluru nyasar.
Wanita itu diketahui tengah bersantai di rumahnya ketika secara tidak sengaja tertembak di selangkangan ketika sebuah peluru menembus langit-langit galahnya.
Wanita muda yang tidak disebutkan namanya itu kemudian di bawa ke Rumah Sakit Erdogan di Mogadishu di mana peluru dipastikan bersarang di klitorisnya.
Rincian tentang nasib nahas wanita berusia 24 tahun itu dicatat dalam Jurnal Internasional Laporan Kasus Bedah.
"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah cedera peluru pertama yang menembus area vulva (bagian luar alat kelamin wanita) dengan peluru yang tertahan di klitoris," bunyi laporan itu seperti dilansir dari Daily Star, Kamis (27/4/2023).
Para penulis penelitian mengatakan bahwa karena kecurigaan mereka bahwa cedera semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kami pikir itu langka dan menarik," sambung laporan itu.
Bersarang di daerah bawahnya, para dokter membiusnya dan mengeluarkan proyektil yang mengganggu.
Peluru itu diketahui mengenainya dengan kecepatan rendah. Jika tidak demikian, dia berpotensi mengalami masalah serius.
Selain itu, operasinya berjalan lancar dan dia diperbolehkan pulang dalam kondisi baik dari rumah sakit keesokan harinya.
Pada pemeriksaan lanjutan sebulan kemudian semuanya dipastika baik-baik saja.
Penulis studi menambahkan: "Luka akibat peluru disebabkan oleh cedera kecepatan rendah, yang biasa terlihat di daerah pemukiman di negara-negara yang dilanda perang seperti Somalia."
Wanita itu diketahui tengah bersantai di rumahnya ketika secara tidak sengaja tertembak di selangkangan ketika sebuah peluru menembus langit-langit galahnya.
Wanita muda yang tidak disebutkan namanya itu kemudian di bawa ke Rumah Sakit Erdogan di Mogadishu di mana peluru dipastikan bersarang di klitorisnya.
Rincian tentang nasib nahas wanita berusia 24 tahun itu dicatat dalam Jurnal Internasional Laporan Kasus Bedah.
"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah cedera peluru pertama yang menembus area vulva (bagian luar alat kelamin wanita) dengan peluru yang tertahan di klitoris," bunyi laporan itu seperti dilansir dari Daily Star, Kamis (27/4/2023).
Para penulis penelitian mengatakan bahwa karena kecurigaan mereka bahwa cedera semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kami pikir itu langka dan menarik," sambung laporan itu.
Bersarang di daerah bawahnya, para dokter membiusnya dan mengeluarkan proyektil yang mengganggu.
Peluru itu diketahui mengenainya dengan kecepatan rendah. Jika tidak demikian, dia berpotensi mengalami masalah serius.
Selain itu, operasinya berjalan lancar dan dia diperbolehkan pulang dalam kondisi baik dari rumah sakit keesokan harinya.
Pada pemeriksaan lanjutan sebulan kemudian semuanya dipastika baik-baik saja.
Penulis studi menambahkan: "Luka akibat peluru disebabkan oleh cedera kecepatan rendah, yang biasa terlihat di daerah pemukiman di negara-negara yang dilanda perang seperti Somalia."
(ian)