Atlet Transgender Ini Tuai Kecaman karena Ikut Marathon Kategori Wanita
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang atlet transgender , Glenique Frank (54), dituduh mengeksploitasi celah dengan mengikuti London Marathon di kategori wanita. Namun, ia tetap membela keputusannya untuk ambil bagian.
Frank, yang berasal dari Northamptonshire, mengaku tidak berbuat curang. Namun, ia meminta maaf karena masuk dalam kategori wanita pada lomba lari massal hari Minggu (23/4/2023) di London, Inggris, melewati batas dengan waktu 4 jam 11 menit 28 detik.
Selama lari 26,2 mil yang melelahkan, Frank dalam kelompok usia 50-54, mengaku 'hampir menangis' atas semua dukungan yang dia terima dari wanita di sekitar lapangan.
Tapi, dia menjadi sasaran kritik oleh Olympian Mara Yamauchi, yang mengecam penyelenggara karena mengizinkan Frank memanfaatkan 'celah' di London Marathon yang memungkinkan atlet transgender yang telah mendaftar untuk mempertahankan tempatnya.
Menurut Yamauchi, sebuah keputusan yang 'salah dan tidak adil' untuk mengizinkannya berkompetisi di kategori wanita dan bahwa pelari wanita lainnya 'menderita posisi finis yang lebih buruk' karena Frank.
Foto menunjukkan Frank sebelumnya berlari di sejumlah acara amal sambil berpakaian seperti Batman, sejak transisi dia mulai berlari sebagai Batgirl.
Pada tanggal 31 Maret, UK Athetlics mengumumkan akan melarang atlet transgender di acara berlisensi, dengan menyatakan bahwa 'adil bagi atlet yang telah melewati pubertas pria untuk dikeluarkan dari kategori wanita dalam atletik'.
Namun, atlet mana pun yang sudah dimasukkan ke dalam kategori yang bukan jenis kelamin biologisnya masih diizinkan untuk berkompetisi, sesuatu yang menurut beberapa orang dimanfaatkan oleh Frank.
Frank, yang berasal dari Northamptonshire, mengaku tidak berbuat curang. Namun, ia meminta maaf karena masuk dalam kategori wanita pada lomba lari massal hari Minggu (23/4/2023) di London, Inggris, melewati batas dengan waktu 4 jam 11 menit 28 detik.
Selama lari 26,2 mil yang melelahkan, Frank dalam kelompok usia 50-54, mengaku 'hampir menangis' atas semua dukungan yang dia terima dari wanita di sekitar lapangan.
Tapi, dia menjadi sasaran kritik oleh Olympian Mara Yamauchi, yang mengecam penyelenggara karena mengizinkan Frank memanfaatkan 'celah' di London Marathon yang memungkinkan atlet transgender yang telah mendaftar untuk mempertahankan tempatnya.
Menurut Yamauchi, sebuah keputusan yang 'salah dan tidak adil' untuk mengizinkannya berkompetisi di kategori wanita dan bahwa pelari wanita lainnya 'menderita posisi finis yang lebih buruk' karena Frank.
Foto menunjukkan Frank sebelumnya berlari di sejumlah acara amal sambil berpakaian seperti Batman, sejak transisi dia mulai berlari sebagai Batgirl.
Pada tanggal 31 Maret, UK Athetlics mengumumkan akan melarang atlet transgender di acara berlisensi, dengan menyatakan bahwa 'adil bagi atlet yang telah melewati pubertas pria untuk dikeluarkan dari kategori wanita dalam atletik'.
Namun, atlet mana pun yang sudah dimasukkan ke dalam kategori yang bukan jenis kelamin biologisnya masih diizinkan untuk berkompetisi, sesuatu yang menurut beberapa orang dimanfaatkan oleh Frank.