Biden Kembali Calonkan Diri Jadi Presiden AS, Buka Peluang Rematch dengan Trump
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Joe Biden mengumumkan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Ini membuka kemungkinan dirinya akan kembali berhadapan dengan Donald Trump .
Biden mengumumkan pencalonan dirinya kembali sebagai presiden Amerika Serikat (AS) dalam sebuah video.
"Pertanyaan yang kita hadapi adalah apakah di tahun-tahun mendatang kita memiliki lebih banyak kebebasan atau lebih sedikit kebebasan. Lebih banyak hak atau lebih sedikit," katanya dalam video berjudul 'Kebebasan' yang diposting di akun media sosialnya Selasa (25/4/2023) pagi waktu setempat.
"Ini bukan waktunya untuk berpuas diri. Itu sebabnya saya mencalonkan diri kembali," imbuhnya seperti dilansir dari ABC News.
Pengumuman video tersebut berfokus pada argumen penutup Biden untuk negara tersebut, menyebut empat tahun lagi menjabat untuk menyelesaikan pekerjaan - sebuah baris yang dia pratinjau selama pidato kenegaraannya tahun ini.
"Setiap generasi orang Amerika menghadapi momen ketika mereka harus mempertahankan demokrasi. Pertahankan kebebasan pribadi kita. Pertahankan hak untuk memilih dan hak sipil kita. Dan inilah momen kita," kata Biden dalam video tersebut.
"Ayo selesaikan pekerjaan ini, saya tahu kita bisa," tukasnya.
Sebagai bagian dari argumen penutup itu, Biden juga menyebut "ekstremis MAGA" karena menyerang "kebebasan mendasar" dalam video tersebut.
Sementara Biden tidak secara langsung menyebutkan salah satu pesaingnya dari Partai Republik, gambar dari serangan 6 Januari di gedung Capitol, dan anggota partai Republik termasuk Marjorie Taylor Greene, mantan Presiden Donald Trump dan Gubernur Florida Ron DeSantis muncul di layar.
Wakil Presiden Kemala Harris, yang sekali lagi bergabung dengan Biden dalan tiket pilpres, juga ditampilkan secara mencolok di sepanjang video.
Pengumuman kembali majunya Biden dalam pemilu presiden AS ini juga menandai empat tahun sejak dia mengumumkan kampanye presiden 2020.
Biden akan kembali menghadapi Trumo, jika nama terakhir disebut memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik. Mantan presiden itu telah meluncurkan kampanyenya sendiri dan tetap menjadi tokoh dominan di partai Republik. Dalam jajak pendapat yang dilakukan NBC News awal bulan ini, Trump memimpin dua digit dari para pesaingnya sebagai kemungkinan penantang dari PartaiRepublik.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Biden mengumumkan pencalonan dirinya kembali sebagai presiden Amerika Serikat (AS) dalam sebuah video.
"Pertanyaan yang kita hadapi adalah apakah di tahun-tahun mendatang kita memiliki lebih banyak kebebasan atau lebih sedikit kebebasan. Lebih banyak hak atau lebih sedikit," katanya dalam video berjudul 'Kebebasan' yang diposting di akun media sosialnya Selasa (25/4/2023) pagi waktu setempat.
"Ini bukan waktunya untuk berpuas diri. Itu sebabnya saya mencalonkan diri kembali," imbuhnya seperti dilansir dari ABC News.
Pengumuman video tersebut berfokus pada argumen penutup Biden untuk negara tersebut, menyebut empat tahun lagi menjabat untuk menyelesaikan pekerjaan - sebuah baris yang dia pratinjau selama pidato kenegaraannya tahun ini.
"Setiap generasi orang Amerika menghadapi momen ketika mereka harus mempertahankan demokrasi. Pertahankan kebebasan pribadi kita. Pertahankan hak untuk memilih dan hak sipil kita. Dan inilah momen kita," kata Biden dalam video tersebut.
"Ayo selesaikan pekerjaan ini, saya tahu kita bisa," tukasnya.
Sebagai bagian dari argumen penutup itu, Biden juga menyebut "ekstremis MAGA" karena menyerang "kebebasan mendasar" dalam video tersebut.
Sementara Biden tidak secara langsung menyebutkan salah satu pesaingnya dari Partai Republik, gambar dari serangan 6 Januari di gedung Capitol, dan anggota partai Republik termasuk Marjorie Taylor Greene, mantan Presiden Donald Trump dan Gubernur Florida Ron DeSantis muncul di layar.
Wakil Presiden Kemala Harris, yang sekali lagi bergabung dengan Biden dalan tiket pilpres, juga ditampilkan secara mencolok di sepanjang video.
Pengumuman kembali majunya Biden dalam pemilu presiden AS ini juga menandai empat tahun sejak dia mengumumkan kampanye presiden 2020.
Biden akan kembali menghadapi Trumo, jika nama terakhir disebut memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik. Mantan presiden itu telah meluncurkan kampanyenya sendiri dan tetap menjadi tokoh dominan di partai Republik. Dalam jajak pendapat yang dilakukan NBC News awal bulan ini, Trump memimpin dua digit dari para pesaingnya sebagai kemungkinan penantang dari PartaiRepublik.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(ian)