Dua Ledakan Guncang Kantor Unit Kontra Terorisme Pakistan, 8 Tewas

Selasa, 25 April 2023 - 13:45 WIB
loading...
Dua Ledakan Guncang...
Ilustrasi
A A A
PESHAWAR - Dua ledakan mengguncang kantor unit kontra-terorisme di barat laut Pakistan , Senin (24/4/2023). Ledakan itu menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai lebih dari 50 orang, kata polisi.

Kepala polisi provinsi, Akhtar Hayat, mengatakan, belum jelas apa yang menyebabkan ledakan di barat laut lembah Swat, yang sebelumnya telah lama dikuasai oleh gerilyawan sebelum dihancurkan dalam operasi militer pada 2009.



Para militan juga menembak dan melukai Peraih Nobel Malala Yousafzai pada tahun 2012 di lembah yang indah. Wilaya ini adalah tempat kelahiran Mullah Fazlullah, mantan kepala Taliban Pakistan, yang terbunuh dalam serangan udara di negara tetangga Afghanistan pada tahun 2018.

“Sebagian besar dari mereka yang tewas pada hari Senin adalah petugas kontra-terorisme polisi,” kata Hayat, seperti dikutip dari Reuters. Ia juga menambahkan, seorang wanita dan anaknya yang sedang melewati gedung itu saat terjadi ledakan juga tewas.

Dia mengatakan, ada gudang amunisi tua di kantor itu, dan polisi sedang menyelidiki apakah itu yang menyebabkan ledakan atau serangan militan.

Ini adalah insiden yang tidak menguntungkan, kata kepala regional departemen kontra-terorisme Sohail Khalid kepada wartawan. Menurutnya, itu tampaknya bukan serangan bunuh diri atau insiden terorisme.



“Ada sebuah toko di mana kami memiliki senjata dalam jumlah besar, dan sampai sekarang kami percaya bahwa mungkin ada beberapa ledakan di dalamnya karena kecerobohan,” katanya. “Kami membiarkan semua pilihan kami tetap terbuka,” lanjutnya.

Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab. Administrasi rumah sakit daerah mengatakan menerima beberapa orang yang terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Tayangan TV langsung menunjukkan petugas penyelamat dan polisi bergegas membawa korban luka berlumuran darah ke rumah sakit.

Seorang petugas penyelamat, Shafiqa Gul, mengatakan itu adalah sebuah bangunan tua dan sebagian telah runtuh sepenuhnya. "Kami khawatir akan ada lebih banyak korban," katanya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2555 seconds (0.1#10.140)