Ditelisik Media Asing, Keluarga Bahrun Naim di Solo Emosional

Senin, 18 Januari 2016 - 16:41 WIB
Ditelisik Media Asing, Keluarga Bahrun Naim di Solo Emosional
Ditelisik Media Asing, Keluarga Bahrun Naim di Solo Emosional
A A A
JAKARTA - Media asing, BBC, menelisik lebih dekat kampung Bahrun Naim,32, di Solo, setelah pria itu dinyatakan polisi sebagai terduga dalang serangan bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta. Keluarganya emosional karena Bahrun Naim sudah dituduh meski belum terbukti bersalah.

Serangan bom di kawasan Sarinah menewaskan delapan orang, termasuk lima pelaku. Sosok Bahrun Naim kemudian menjadi sorotan media, setelah Kepolisian Indonesia menyatakan bahwa pria asal Solo berambisi menjadi pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Asia Tenggara. Ambisi itu, menurut polisi, dengan meluncurkan serangan di Sarinah.

Bahrun Naim disebut berada di Raqqa, Suriah, wilayah yang diklaim ISIS sebagai ibu kotanya. Media Inggris itu secara khusus mengulas Kota Solo atau Surakarta yang juga menjadi kota asal Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, di dekat Solo, yaitu Sukoharjo dikenal sebagai kediaman Abu Bakar Ba’asyir, tokoh Jemaah Islamiyah yang hingga kini masih dipenjara.

Sejak nama Bahrun Naim menjadi pemberitaan media nasional bahkan dunia, beberapa warga Solo mengungkapkan rasa malunya. ”Sangat, sangat malu. Saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak, tetapi orang-orang dari Solo tidak seperti ini. Kami bukan teroris,” tulis media Inggris itu mengutip salah satu warga Solo.

Tetangga keluarga Bahrun Naim, Yati, mengatakan di wilayahnya memang ada peningkatan jumlah pemuda agamis namun radikal. ”Mereka menjaga diri mereka sendiri,” katanya, yang dilansir Senin (18/1/2016). ”Mereka sangat pribadi, sangat tenang. Mereka tidak pernah berbaur dengan kita.

Menurutnya, para pemuda radikal kerap meluncurkan serangan pada sebuah acara menyanyi atau perayaan yang digelar malam hari. ”Kami telah belajar dari acara kami yang sebelumnya digelar di malam hari," katanya. Kalau tidak, kami bisa mengambil risiko, mereka datang dan menuduh kami minum alkohol. Itu akan menyebabkan banyak masalah,” ujarnya.


Rumah keluarga Bahrun Naim bercat biru dan putih di sisi jalan kecil. Keluarganya emosional saat wartawan ingin berbicara.”Kami tidak berbicara untuk setiap wartawan!," kata ayah Bahrun Naim.

Ibu Bahrun Naim hanya diam, meski raut wajahnya menunjukkan kemarahan. Pasangan orangtua itu menolak berbicara pada media. Hanya saudara Bahrun Naim, Dahlan, bersedia berbicara meski sungkan.

Bahrun pergi ke Suriah untuk belajar, dan dia tidak terlibat dalam hal ini," katanya. Teman-teman saya terus bertanya pada saya apa yang terjadi. Dosen saya mengatakan saya berasal dari keluarga teroris. Tapi, polisi hanya menunjuk jari pada saudara saya, dan itu pun tidak jelas apakah dia (Bahrun Naim) bersalah,” ujarnya.


Mantan pengacara Bahrun Naim, Anis Priyo Anshori, mengatakan bahwa pria telah menjadi kambing hitam. Dia adalah pria yang kreatif dan tenang,” kata Anis. ”Dia sangat cerdas.”

Dia mengakui bahwa Bahrun Naim pernah bermasalah dengan hukum. Pada tahun 2010 dia dihukum karena memiliki amunisi, kasus yang membuatnya dipenjara selama 2,5 tahun.

Dia telah berada di penjara, dan itu juga, untuk kejahatan yang saya tidak percaya bahwa dia yang melakukannya. Sekarang mereka melakukannya lagi,” ujar Anis. ”Sejauh yang saya tahu, ketika dia masih muda dia telah bergabung dengan kelompok radikal, tapi itu bukan satu hal yang terkait dengan track record kekerasan. Hanya, karena dia adalah bagian dari kelompok ini, tidak berarti dia melakukan serangan itu,” kata Anis.

Namun kepolisian Indonesia mengatakan bahwa Bahrun Naim telah berperan dalam serangan di Sarinah dengan merekrut dan melakukan perencanaan. Blog yang ditulis Bahrun Naim yang isinya memuji serangan di Paris dan mendesak para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama di Indonesia juga dianggap polisi menjadi “benang merah” keterlibatan pria Solo itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4772 seconds (0.1#10.140)