Majalah Playboy Edisi Menteri Prancis Ludes Terjual Hanya dalam Beberapa Jam
loading...
Menteri Kewarganegaraan Prancis Marlene Schiappa tampil di cover majalah Playboy. Foto/playboy/twitter
A
A
A
PARIS - Edisi terbaru majalah Playboy yang menampilkan Menteri Kewarganegaraan Prancis Marlene Schiappa di sampulnya, terjual habis sebanyak 100.000 eksemplar hanya beberapa jam setelah masuk ke kios koran pada Senin (17/4/2023).
Kabar tersebut diungkap penerbit majalah itu Jean-Christophe Florentin kepada media.
“Majalah itu biasanya hanya menjual 30.000 edisi sebulan,” ungkap Florentin kepada FranceInfo.
“Tambahan 60.000 akan dicetak untuk memenuhi permintaan publik,” papar dia.
Ketertarikan publik pada edisi khusus ini terkait wawancara luas yang diberikan sang menteri di majalah itu tentang hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Baca juga: Presiden Palestina Tiba di Arab Saudi, Bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Popularitasnya juga dianggap sebagai balasan publik terhadap kritik dari para tokoh politik Paris terhadap kemunculannya di majalah terkenal itu, termasuk dari Perdana Menteri Elisabeth Borne.
Borne secara pribadi menelepon Schiappa untuk mengatakan bahwa penampilannya di Playboy "sama sekali tidak pantas, terlebih lagi pada periode saat ini," menurut laporan di Le Parisien awal bulan ini.
Borne mengacu pada kerusuhan yang sedang berlangsung di Prancis karena rencana reformasi pensiun yang tidak populer yang diberlakukan oleh pemerintah, yang telah menyebabkan protes berbulan-bulan.
Schiappa membela diri di media sosial, dengan menegaskan, “Hak perempuan untuk memiliki kendali atas tubuh mereka, itu ada di mana saja dan kapan saja. Di Prancis, wanita bebas, dengan segala hormat kepada para pencela dan orang munafik.”
Perempuan berusia 40 tahun itu berpakaian lengkap dalam foto tersebut. Dalam karir politiknya, dia sebelumnya telah mendorong undang-undang anti-pelecehan seksual melalui parlemen negara Uni Eropa, termasuk memperkenalkan denda di tempat untuk cat-calling atau wolf-whistling.
Pada 2017, Schiappa menjadi Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Gender pertama di negara itu.
Selama masa jabatannya ini, dia menonjol dalam menyerukan penyelidikan atas kejahatan terpidana pelanggar seks Jeffrey Epstein.
Pada 2019, Schiappa juga mengusulkan agar warga negara asing yang dihukum karena kejahatan seksual di Prancis dideportasi. Pada tahun 2020, ia diangkat sebagai Delegasi Menteri untuk Kewarganegaraan.
Playboy dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu publikasi paling kontroversial dalam beberapa dekade terakhir.
Meskipun demikian, banyak tokoh politik terkemuka telah muncul, juga berpakaian lengkap, di halaman-halamannya.
Pada 2015, mantan Wakil Presiden AS Dick Cheney memberikan wawancara panjang kepada majalah tersebut di mana dia dengan keras mengkritik pemerintahan Presiden Barack Obama saat itu.
Kabar tersebut diungkap penerbit majalah itu Jean-Christophe Florentin kepada media.
“Majalah itu biasanya hanya menjual 30.000 edisi sebulan,” ungkap Florentin kepada FranceInfo.
“Tambahan 60.000 akan dicetak untuk memenuhi permintaan publik,” papar dia.
Ketertarikan publik pada edisi khusus ini terkait wawancara luas yang diberikan sang menteri di majalah itu tentang hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Baca juga: Presiden Palestina Tiba di Arab Saudi, Bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Popularitasnya juga dianggap sebagai balasan publik terhadap kritik dari para tokoh politik Paris terhadap kemunculannya di majalah terkenal itu, termasuk dari Perdana Menteri Elisabeth Borne.
Borne secara pribadi menelepon Schiappa untuk mengatakan bahwa penampilannya di Playboy "sama sekali tidak pantas, terlebih lagi pada periode saat ini," menurut laporan di Le Parisien awal bulan ini.
Borne mengacu pada kerusuhan yang sedang berlangsung di Prancis karena rencana reformasi pensiun yang tidak populer yang diberlakukan oleh pemerintah, yang telah menyebabkan protes berbulan-bulan.
Schiappa membela diri di media sosial, dengan menegaskan, “Hak perempuan untuk memiliki kendali atas tubuh mereka, itu ada di mana saja dan kapan saja. Di Prancis, wanita bebas, dengan segala hormat kepada para pencela dan orang munafik.”
Perempuan berusia 40 tahun itu berpakaian lengkap dalam foto tersebut. Dalam karir politiknya, dia sebelumnya telah mendorong undang-undang anti-pelecehan seksual melalui parlemen negara Uni Eropa, termasuk memperkenalkan denda di tempat untuk cat-calling atau wolf-whistling.
Pada 2017, Schiappa menjadi Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Gender pertama di negara itu.
Selama masa jabatannya ini, dia menonjol dalam menyerukan penyelidikan atas kejahatan terpidana pelanggar seks Jeffrey Epstein.
Pada 2019, Schiappa juga mengusulkan agar warga negara asing yang dihukum karena kejahatan seksual di Prancis dideportasi. Pada tahun 2020, ia diangkat sebagai Delegasi Menteri untuk Kewarganegaraan.
Playboy dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu publikasi paling kontroversial dalam beberapa dekade terakhir.
Meskipun demikian, banyak tokoh politik terkemuka telah muncul, juga berpakaian lengkap, di halaman-halamannya.
Pada 2015, mantan Wakil Presiden AS Dick Cheney memberikan wawancara panjang kepada majalah tersebut di mana dia dengan keras mengkritik pemerintahan Presiden Barack Obama saat itu.
(sya)
Lihat Juga :
