250.000 Muslim Salat Jumat Terakhir Ramadan di Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Pasukan Israel dikerahkan dalam jumlah besar-besaran di jalan-jalan Yerusalem saat 250.000 Muslim Palestina melakukan salat Jumat keempat di Masjid Al-Aqsa.
Salat Jumat itu diperkirakan yang terakhir pada bulan Ramadan jika Idul Fitri jatuh pada 21 April mendatang.
Lebih dari 3.200 polisi Israel, termasuk polisi perbatasan dan agen keamanan Shin Bet dikerahkan di jalan-jalan menuju masjid.
Pihak berwenang mengizinkan wanita dari segala usia, pria di atas usia 55 tahun dan anak-anak di bawah 12 tahun untuk memasuki Yerusalem dari Tepi Barat tanpa izin untuk melakukan salat Jumat.
Ramadan adalah kesempatan langka bagi banyak warga Palestina untuk mengunjungi Yerusalem dan salat di Masjid Al-Aqsa. Bagi banyak orang, ini adalah pertama kalinya mereka di kota Yerusalem.
Ahmed Khassib (51) dari Ramallah, mengatakan kepada Arab News, “Saya senang bisa melakukan salat Jumat keempat Ramadan di Masjid Al-Aqsa.
“Saya tidak bisa mendapatkan izin untuk salat di Masjid Al-Aqsa kecuali pada hari Jumat selama Ramadan, jadi saya menunggu kesempatan ini sepanjang tahun,” papar dia.
Salat di Masjid Al-Aqsa, menurut Khasib, “Membawa pesan bahwa Al-Aqsa adalah untuk umat Islam.”
Selama khotbah Jumatnya, Imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrimeh Sabri mengatakan kepada jemaah, “Anda yang datang ke Masjid Al-Aqsa yang diberkati dari seluruh bagian Palestina suci, Anda yang telah melewati pos pemeriksaan militer yang tidak adil, pawai Anda ke Aqsa yang diberkahi untuk salat Magrib dan salat Tarawih adalah untuk mengingatkan 2 miliar Muslim di dunia akan Al-Aqsa yang tertawan.”
Abd Al-Salam Abu Askar, warga Palestina dari Jalur Gaza yang tinggal di Ramallah, mengatakan kepada Arab News bahwa komentar yang menghasut tentang Al-Aqsa oleh Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir membuat warga Palestina lebih bertekad menantang pembatasan Israel untuk beribadah di sana.
Ketika mereka merasa Masjid Al-Aqsa dalam bahaya, menurut dia, mereka berbondong-bondong ke sana selama Ramadan, terutama pada hari Jumat.
“Jika pos pemeriksaan militer yang mengelilingi kota Yerusalem mengizinkan semua warga Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengunjungi Al-Aqsa, jumlah jemaah akan melebihi setengah juta hari ini,” ungkap Abu Askar.
Salat Jumat itu diperkirakan yang terakhir pada bulan Ramadan jika Idul Fitri jatuh pada 21 April mendatang.
Lebih dari 3.200 polisi Israel, termasuk polisi perbatasan dan agen keamanan Shin Bet dikerahkan di jalan-jalan menuju masjid.
Pihak berwenang mengizinkan wanita dari segala usia, pria di atas usia 55 tahun dan anak-anak di bawah 12 tahun untuk memasuki Yerusalem dari Tepi Barat tanpa izin untuk melakukan salat Jumat.
Ramadan adalah kesempatan langka bagi banyak warga Palestina untuk mengunjungi Yerusalem dan salat di Masjid Al-Aqsa. Bagi banyak orang, ini adalah pertama kalinya mereka di kota Yerusalem.
Ahmed Khassib (51) dari Ramallah, mengatakan kepada Arab News, “Saya senang bisa melakukan salat Jumat keempat Ramadan di Masjid Al-Aqsa.
“Saya tidak bisa mendapatkan izin untuk salat di Masjid Al-Aqsa kecuali pada hari Jumat selama Ramadan, jadi saya menunggu kesempatan ini sepanjang tahun,” papar dia.
Salat di Masjid Al-Aqsa, menurut Khasib, “Membawa pesan bahwa Al-Aqsa adalah untuk umat Islam.”
Selama khotbah Jumatnya, Imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrimeh Sabri mengatakan kepada jemaah, “Anda yang datang ke Masjid Al-Aqsa yang diberkati dari seluruh bagian Palestina suci, Anda yang telah melewati pos pemeriksaan militer yang tidak adil, pawai Anda ke Aqsa yang diberkahi untuk salat Magrib dan salat Tarawih adalah untuk mengingatkan 2 miliar Muslim di dunia akan Al-Aqsa yang tertawan.”
Abd Al-Salam Abu Askar, warga Palestina dari Jalur Gaza yang tinggal di Ramallah, mengatakan kepada Arab News bahwa komentar yang menghasut tentang Al-Aqsa oleh Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir membuat warga Palestina lebih bertekad menantang pembatasan Israel untuk beribadah di sana.
Ketika mereka merasa Masjid Al-Aqsa dalam bahaya, menurut dia, mereka berbondong-bondong ke sana selama Ramadan, terutama pada hari Jumat.
“Jika pos pemeriksaan militer yang mengelilingi kota Yerusalem mengizinkan semua warga Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengunjungi Al-Aqsa, jumlah jemaah akan melebihi setengah juta hari ini,” ungkap Abu Askar.
(sya)