Perang Buntu, Ukraina Diprediksi Terapkan Mobilisasi Penuh Seluruh Warga

Jum'at, 14 April 2023 - 09:24 WIB
loading...
A A A
Langkah ini diprediksi akan memicu "kritik" publik terhadap pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan membuat "perubahan kepemimpinan lebih mungkin terjadi."

Dokumen tersebut juga memberikan skenario di mana Ukraina mencetak kemenangan yang menentukan, memaksa Rusia meningkatkan atau bernegosiasi, atau Rusia mencetak kemenangan yang memungkinkannya menuntut perubahan rezim di Kiev.

Namun, hasil kebuntuan dilaporkan terdaftar sebagai "skenario yang paling mungkin terjadi".

Upaya Kiev mewajibkan warga sipil ke dalam dinas militer terbukti tidak populer, dengan banyak video yang muncul menunjukkan orang-orang ditahan secara paksa di jalan-jalan dan dipaksa masuk ke dalam dinas militer.

Dengan anggota parlemen Ukraina dilaporkan mempertimbangkan memperluas draf tersebut, banyak dari mereka yang sudah berseragam telah disalurkan ke kota Artyomovsk (dikenal sebagai Bakhmut di Ukraina), yang mereka anggap tidak lagi layak untuk dipertahankan.

Dokumen Pentagon yang baru-baru ini bocor mengungkapkan, pada Februari, AS yakin Ukraina telah menderita hingga 131.000 korban dalam konflik sejauh ini, termasuk hingga 17.500 tewas.

Menetapkan jumlah jasad korban sebenarnya sulit, karena Ukraina jarang mempublikasikan kerugiannya.

Musim gugur yang lalu, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyebutkan kematian di Kiev mencapai 100.000 jiwa, klaim yang dibantah Kiev dan kemudian dihapus dari situs web Uni Eropa.

The Post mencatat dokumen tersebut tidak menentukan apakah "perubahan kepemimpinan" di Kiev mengacu pada rotasi pemimpin politik atau petinggi militer.

Pejabat di Kiev dilaporkan marah atas kebocoran tersebut, yang juga termasuk informasi yang menunjukkan Ukraina tidak siap melakukan serangan balasan musim semi yang telah lama dijanjikan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)