Dokumen Rahasia Bocor, Pentagon Beri Peringatan Mengerikan

Selasa, 11 April 2023 - 15:56 WIB
loading...
Dokumen Rahasia Bocor, Pentagon Beri Peringatan Mengerikan
Dokumen rahasia bocor, Pentagon beri peringatan mengerikan. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Pejabat Pentagon memberikan penilaian mengerikan kerusakan akibat bocornya dokumen rahasia tentang perang di Ukraina dan mata-mata Amerika Serikat (AS). Menurutnya kebocoran tersebut dapat menelan korban jiwa.

Rahasia yang terungkap dalam kebocoran tersebut tampaknya mencakup kekurangan peluru artileri yang sangat dibutuhkan untuk pasukan Ukraina jelang serangan musim semi yang diharapkan, pesawat mata-mata AS di wilayah tersebut, dan informasi yang mengungkapkan sejauh mana AS memata-matai musuh dan sekutunya.

Juru bicara Pentagon Chris Meagher mengatakan bahwa rahasia yang diungkapkan dalam kebocoran dapat memiliki implikasi yang luar biasa. Sementara menolak untuk memverifikasi kebenaran dokumen tersebut, Meahger mengatakan informasi yang dikandungnya dapat menyebabkan orang kehilangan nyawa.

"Menteri Pertahanan Lloyd Austin diberi pengarahan tentang kebocoran dokumen pada 6 April," kata Meagher seperti dikutip dari USA Today, Selasa (11/4/2023).

Beberapa dokumen tampaknya menunjukkan pembaruan medan perang dari awal Maret.

"Beberapa dokumen tampaknya telah diubah," kata Meagher.



Satu pembaruan, misalnya, menunjukkan perkiraan korban perang Rusia yang tewas dan terluka jauh di bawah 200.000 korban yang dikutip oleh pejabat administrasi dan barat.

Dokumen-dokumen itu tampaknya telah digunakan untuk memperbarui pejabat senior, termasuk Kepala Staf Gabungan tentang perang di Ukraina yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladmir Putin pada Februari 2022. Dokumen itu, kata Meahger, digunakan oleh berbagai orang dan lembaga pemerintah untuk menginformasikan pekerjaan mereka. Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak orang akan memiliki akses ke mereka.

"Pengungkapan menghadirkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional," kata Meagher.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2229 seconds (0.1#10.140)