Rusia Kerahkan Pasukan Pembunuh Tank ke Medan Perang Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia sedang mengumpulkan kelompok-kelompok pembunuh tank yang akan melawan lapis baja modern yang disediakan ke Kiev oleh para pendukung Baratnya.
Langkah tersebut diungkapkan seorang pejabat pertahanan senior Rusia dalam wawancara yang dirilis pada Minggu (9/4/2023).
Berbicara kepada saluran TV Zvezda, Evgeny Arifulin, yang mengepalai pusat pelatihan militer yang berlokasi tidak jauh dari Nizhny Novgorod di Rusia tengah, mengatakan perintah untuk membuat unit tersebut telah dikeluarkan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov.
Militer Rusia kemudian mengembangkan “pedoman instruksional” untuk mencapai tujuan itu, yang diterapkan di tempat latihan, menurut dia.
“Ini adalah pekerjaan sistemik berskala besar yang dilakukan di tingkat negara,” ujar pejabat militer itu.
Arifulin menjelaskan, selain “pemburu tank”, fasilitas ini juga melatih anggota layanan di beberapa bidang, mengajari mereka cara menembak dari artileri atau mengoperasikan berbagai sistem rudal.
Fasilitas itu dapat menginstruksikan sebanyak 700 tentara sekaligus, menurut pejabat itu.
Dengan fokus menangani lapis baja Barat, Arifulin mencatat militer Rusia telah mempelajari semua tank ini, termasuk M1 Abrams Amerika, Leopard Jerman, Challenger Inggris, dan Leclerc Prancis.
“Kami tahu semua kekuatan dan kelemahan mereka dan melatih personel (untuk melawan mereka),” ungkap dia.
Anggota kelompok “pemburu tank” sedang dilatih oleh instruktur veteran, yang telah melihat aksi dalam beberapa konflik dalam beberapa dekade terakhir, termasuk kampanye militer yang sedang berlangsung di Ukraina, Zvezda melaporkan.
Ia menambahkan kelompok-kelompok ini hanya terdiri dari sejumlah kecil tentara, yang sebagian besar dipersenjatai dengan peluncur peluru kendali anti-tank dan sebagian besar menggunakan drone pengintai.
Pada akhir Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memperkirakan Ukraina akan menerima lebih dari 400 tank buatan Barat.
Tank sudah mulai tiba di Ukraina, dengan Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan bulan lalu bahwa 18 tank Leopard 2 A6 serta amunisi dan suku cadang telah mencapai tujuan mereka.
Awal tahun ini, beberapa pebisnis dan pejabat Rusia menawarkan hadiah uang tunai untuk penghancuran peralatan militer Barat di Ukraina.
Pada Januari, misalnya, Aleksandr Osipov, gubernur Wilayah Zabaikalsky Rusia, menandatangani perintah yang menjanjikan kepada tentara lokal tiga juta rubel (USD37.000) untuk menangkap tank Leopard 2 yang beroperasi, atau satu juta rubel (USD12.000) untuk menghancurkannya.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata ke Kiev menjadikannya peserta langsung dalam konflik tersebut.
Mengomentari pengiriman tank ke Ukraina, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan lapis baja ini “akan terbakar seperti yang lainnya,” dan tidak akan mengubah hasil akhir dari permusuhan.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
Langkah tersebut diungkapkan seorang pejabat pertahanan senior Rusia dalam wawancara yang dirilis pada Minggu (9/4/2023).
Berbicara kepada saluran TV Zvezda, Evgeny Arifulin, yang mengepalai pusat pelatihan militer yang berlokasi tidak jauh dari Nizhny Novgorod di Rusia tengah, mengatakan perintah untuk membuat unit tersebut telah dikeluarkan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov.
Militer Rusia kemudian mengembangkan “pedoman instruksional” untuk mencapai tujuan itu, yang diterapkan di tempat latihan, menurut dia.
“Ini adalah pekerjaan sistemik berskala besar yang dilakukan di tingkat negara,” ujar pejabat militer itu.
Arifulin menjelaskan, selain “pemburu tank”, fasilitas ini juga melatih anggota layanan di beberapa bidang, mengajari mereka cara menembak dari artileri atau mengoperasikan berbagai sistem rudal.
Fasilitas itu dapat menginstruksikan sebanyak 700 tentara sekaligus, menurut pejabat itu.
Dengan fokus menangani lapis baja Barat, Arifulin mencatat militer Rusia telah mempelajari semua tank ini, termasuk M1 Abrams Amerika, Leopard Jerman, Challenger Inggris, dan Leclerc Prancis.
“Kami tahu semua kekuatan dan kelemahan mereka dan melatih personel (untuk melawan mereka),” ungkap dia.
Anggota kelompok “pemburu tank” sedang dilatih oleh instruktur veteran, yang telah melihat aksi dalam beberapa konflik dalam beberapa dekade terakhir, termasuk kampanye militer yang sedang berlangsung di Ukraina, Zvezda melaporkan.
Ia menambahkan kelompok-kelompok ini hanya terdiri dari sejumlah kecil tentara, yang sebagian besar dipersenjatai dengan peluncur peluru kendali anti-tank dan sebagian besar menggunakan drone pengintai.
Pada akhir Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memperkirakan Ukraina akan menerima lebih dari 400 tank buatan Barat.
Tank sudah mulai tiba di Ukraina, dengan Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan bulan lalu bahwa 18 tank Leopard 2 A6 serta amunisi dan suku cadang telah mencapai tujuan mereka.
Awal tahun ini, beberapa pebisnis dan pejabat Rusia menawarkan hadiah uang tunai untuk penghancuran peralatan militer Barat di Ukraina.
Pada Januari, misalnya, Aleksandr Osipov, gubernur Wilayah Zabaikalsky Rusia, menandatangani perintah yang menjanjikan kepada tentara lokal tiga juta rubel (USD37.000) untuk menangkap tank Leopard 2 yang beroperasi, atau satu juta rubel (USD12.000) untuk menghancurkannya.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Barat bahwa pengiriman senjata ke Kiev menjadikannya peserta langsung dalam konflik tersebut.
Mengomentari pengiriman tank ke Ukraina, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan lapis baja ini “akan terbakar seperti yang lainnya,” dan tidak akan mengubah hasil akhir dari permusuhan.
Lihat Juga: Sedang Perang Lawan Rusia, Zelensky Justru Pecat Banyak Diplomat Termasuk Dubes Ukraina di Indonesia
(sya)