Eks Presiden Rusia: Ukraina Akan Menghilang

Sabtu, 08 April 2023 - 23:03 WIB
loading...
Eks Presiden Rusia: Ukraina Akan Menghilang
Mantan Presiden Rusia Dmitri Medvedev menyebut Ukraina akan menghilang karena tidak ada yang membutuhkan. Foto/Tasnim
A A A
MOSKOW - Seorang pejabat tinggi keamanan Rusia mengatakan Ukraina akan menghilang karena tidak ada yang membutuhkannya.

Dalam pernyataan di jejaring sosial Rusia VK, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan Eropa tidak membutuhkan Ukraina karena sudah mengalami neraka finansial dan politik yang dipicu oleh dukungannya kepada Kiev.

Menurut Medvedev, masuknya pengungsi Ukraina, inflasi yang melonjak, tagihan kolosal untuk panas dan listrik, bisnis Eropa yang menderita, dan sanksi Rusia yang tidak menguntungkan menyebabkan ketidakpuasan di Eropa Barat dan Timur.

Dia juga mengatakan Polandia secara berkala menyelidiki gagasan aneksasi wilayah barat Ukraina, membocorkan informasi yang relevan ke media, dan menganalisis reaksi atas kemungkinan semacam itu.



"Jika Ukraina melanjutkan keberadaannya, Eropa di masa depan harus mengambilnya untuk penyediaan penuhnya, yang merupakan alasan lain mengapa benua itu tidak menginginkannya," klaim Medvedev seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (8/4/2023).

Medvedev mengatakan Amerika Serikat (AS) juga tidak membutuhkan Ukraina. Ia mengatakan bahwa sementara beberapa politisi AS menggunakan Ukraina untuk membuat publisitas tentang masalah tersebut, orang Amerika biasa tidak mengerti mengapa pemerintah mereka sibuk dengan Ukraina dan mengirim banyak uang ke Kiev alih-alih berurusan dengan masalahnya sendiri.

Medvedev bersikeras bahwa Afrika dan Amerika Latin juga tidak membutuhkan Ukraina, karena mereka memiliki masalah sendiri dan tidak mengerti mengapa Ukraina mendapatkan semua uang yang dapat digunakan untuk "penggantian" masa lalu kolonial.

Lebih lanjut Medvedev mengklaim bahwa Asia tidak membutuhkan Ukraina karena melihat dalam kasus Rusia bagaimana revolusi warna digunakan untuk menghilangkan negara pesaing dan memahami apa yang akan dihadapinya jika tidak patuh.

“Selain itu, negara-negara raksasa seperti India, China, dan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik cukup bermasalah dengan pemulihan ekonomi setelah berakhirnya pandemi COVID-19,” ujarnya.



Medvedev menekankan bahwa Moskow tidak membutuhkan bagian dari Rusia yang dinamai Ukraina pada tahun 1991, melainkan membutuhkan Rusia Besar yang Besar.

Warga Ukraina juga tidak membutuhkan Ukraina, katanya, menunjukkan bahwa hanya 20 juta dari 45 juta orang yang tinggal di Ukraina, sedangkan sisanya pergi atau ingin meninggalkannya ke negara mana pun di mana mereka dapat hidup dengan tenang.

Dikatakan Medvedev, warga Ukraina terpaksa mengembara agar Presiden Volodymyr Zelensky dan timnya bisa mendapatkan lebih banyak uang, menyimpannya di rekening luar negeri.

"Ukraina seperti itu tidak dibutuhkan oleh siapa pun di planet ini. Itu sebabnya tidak akan ada," pungkasnya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1519 seconds (0.1#10.140)