Netanyahu Mobilisasi Polisi dan Tentara Cadangan Pasca Serangan Mematikan
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memobilisasi polisi dan tentara cadangan pada Jumat malam waktu setempat. Itu dilakukan setelah serangan terpisah menewaskan tiga orang di Tepi Barat dan Tel Aviv dalam eskalasi kekerasan mematikan terbaru.
Meskipun ada seruan untuk menahan diri, ketegangan telah meningkat sejak polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di dalam masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Rabu lalu, dengan Israel membombardir Gaza dan Libanon menyusul tembakan roket oleh militan Palestina.
Tentara Israel mengatakan telah melancarkan perburuan terhadap para pelaku penembakan di Tepi Barat yang diduduki yang menewaskan tiga orang.
Di pusat Tel Aviv, satu orang tewas dan lima orang terluka pada Jumat malam dalam serangan menabrak mobil, kata layanan penyelamatan Israel.
"Semua korban adalah turis," kata layanan darurat Magen David Adom, tanpa merinci kewarganegaraan mereka.
Tiga orang, termasuk seorang anak berusia 17 tahun, terluka sedang, sementara dua lainnya luka ringan, tambah layanan penyelamatan.
Tak lama setelah itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan Polisi Israel untuk memobilisasi semua unit polisi perbatasan cadangan dan telah mengarahkan IDF untuk memobilisasi pasukan tambahan, kata kantornya seperti dikutip dari New Arab, Sabtu (8/4/2023).
Oded Revivi, Wali Kota pemukiman ilegal Efrat, membenarkan bahwa korban tewas dalam penembakan di Tepi Barat adalah dua perempuan bersaudara Israel berusia 16 dan 20 tahun, dan wanita yang terluka itu adalah ibunya.
Seorang diplomat Inggris kemudian mengkonfirmasi bahwa keduanya juga memegang paspor Inggris, sambil menyerukan semua pihak untuk mengurangi ketegangan.
Lihat Juga: Jelang Suksesi Kepemimpinan Otoritas Palestina, Kenapa Mahmoud Abbas Gelorakan Perang Saudara?
Meskipun ada seruan untuk menahan diri, ketegangan telah meningkat sejak polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di dalam masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Rabu lalu, dengan Israel membombardir Gaza dan Libanon menyusul tembakan roket oleh militan Palestina.
Tentara Israel mengatakan telah melancarkan perburuan terhadap para pelaku penembakan di Tepi Barat yang diduduki yang menewaskan tiga orang.
Di pusat Tel Aviv, satu orang tewas dan lima orang terluka pada Jumat malam dalam serangan menabrak mobil, kata layanan penyelamatan Israel.
"Semua korban adalah turis," kata layanan darurat Magen David Adom, tanpa merinci kewarganegaraan mereka.
Tiga orang, termasuk seorang anak berusia 17 tahun, terluka sedang, sementara dua lainnya luka ringan, tambah layanan penyelamatan.
Tak lama setelah itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan Polisi Israel untuk memobilisasi semua unit polisi perbatasan cadangan dan telah mengarahkan IDF untuk memobilisasi pasukan tambahan, kata kantornya seperti dikutip dari New Arab, Sabtu (8/4/2023).
Oded Revivi, Wali Kota pemukiman ilegal Efrat, membenarkan bahwa korban tewas dalam penembakan di Tepi Barat adalah dua perempuan bersaudara Israel berusia 16 dan 20 tahun, dan wanita yang terluka itu adalah ibunya.
Seorang diplomat Inggris kemudian mengkonfirmasi bahwa keduanya juga memegang paspor Inggris, sambil menyerukan semua pihak untuk mengurangi ketegangan.
Lihat Juga: Jelang Suksesi Kepemimpinan Otoritas Palestina, Kenapa Mahmoud Abbas Gelorakan Perang Saudara?
(ian)