Raja Malaysia Tolak Masjid Dijadikan Panggung Politik
loading...
A
A
A
MELAKA - Raja Malaysia , Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, menolak masjid dijadikan panggung politik oleh partai manapun. Dia menyerukan umat Islam untuk menjaga agar hal itu tidak terjadi.
Sultan Abdullah mengatakan bahwa masjid perlu menjadi lembaga yang suci, mulia, dihormati, dan menjadi teladan bagi agama lain.
“Kami tidak ingin institusi masjid ini menjadi tempat kami terpecah-pecah...Nauzubillah. Kita semua harus memutuskan bahwa keharmonisan institusi masjid dijaga oleh kita semua, umat Islam, bukan hanya para pemimpin tetapi jamaah masjid," kata Raja Malaysia.
“Saya akan selalu mengingatkan semua orang, terutama yang ada di Pahang, bahwa masjid tidak boleh dicampur dengan unsur politik apapun,” imbuh dia seperti dikutip dari Bernama, Kamis (6/4/2023).
Hal tersebut disampaikan Sultan Abdullah saat meresmikan Masjid Ar-Razzaq dan buka puasa di Bachang, kemarin.
Permaisuri Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah juga hadir.
Turut hadir Yang Dipertua Negeri Melaka Tun Mohd Ali Rustam dan Ketua Menteri Datuk Seri Ab Rauf Yusoh.
Sultan Abdullah juga mengucapkan selamat kepada Ab Rauf atas pengangkatannya sebagai Ketua Menteri ke-13 Melaka dan mengucapkan terima kasih kepada mantan Ketua Menteri, Datuk Seri Sulaiman Md Ali, yang mengatur kunjungannya sebelumnya ke negara bagian tersebut.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas persiapan (kunjungan). Saya mengapresiasi upaya Sulaiman," paparnya.
“Hari ini sangat berarti bagi saya dan keluarga saya, bisa mengunjungi (Melaka). Ketiga kalinya sejak 2019. Dalam tiga atau empat tahun ini, saya mengenal tiga menteri utama Melaka, sementara di Kuala Lumpur, dengan empat perdana menteri," imbuh dia.
“Ini adalah sejarah bagi saya dan keluarga saya dan akan terukir di hati dan ingatan saya ketika saya kembali ke Pahang,” lanjut Sultan Abdullah.
Pada acara tersebut, Raja Malaysia menandatangani plakat peresmian masjid dan menyerahkan donasi kepada 100 penerima.
Sultan Abdullah mengatakan bahwa masjid perlu menjadi lembaga yang suci, mulia, dihormati, dan menjadi teladan bagi agama lain.
“Kami tidak ingin institusi masjid ini menjadi tempat kami terpecah-pecah...Nauzubillah. Kita semua harus memutuskan bahwa keharmonisan institusi masjid dijaga oleh kita semua, umat Islam, bukan hanya para pemimpin tetapi jamaah masjid," kata Raja Malaysia.
“Saya akan selalu mengingatkan semua orang, terutama yang ada di Pahang, bahwa masjid tidak boleh dicampur dengan unsur politik apapun,” imbuh dia seperti dikutip dari Bernama, Kamis (6/4/2023).
Hal tersebut disampaikan Sultan Abdullah saat meresmikan Masjid Ar-Razzaq dan buka puasa di Bachang, kemarin.
Permaisuri Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah juga hadir.
Turut hadir Yang Dipertua Negeri Melaka Tun Mohd Ali Rustam dan Ketua Menteri Datuk Seri Ab Rauf Yusoh.
Sultan Abdullah juga mengucapkan selamat kepada Ab Rauf atas pengangkatannya sebagai Ketua Menteri ke-13 Melaka dan mengucapkan terima kasih kepada mantan Ketua Menteri, Datuk Seri Sulaiman Md Ali, yang mengatur kunjungannya sebelumnya ke negara bagian tersebut.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas persiapan (kunjungan). Saya mengapresiasi upaya Sulaiman," paparnya.
“Hari ini sangat berarti bagi saya dan keluarga saya, bisa mengunjungi (Melaka). Ketiga kalinya sejak 2019. Dalam tiga atau empat tahun ini, saya mengenal tiga menteri utama Melaka, sementara di Kuala Lumpur, dengan empat perdana menteri," imbuh dia.
“Ini adalah sejarah bagi saya dan keluarga saya dan akan terukir di hati dan ingatan saya ketika saya kembali ke Pahang,” lanjut Sultan Abdullah.
Pada acara tersebut, Raja Malaysia menandatangani plakat peresmian masjid dan menyerahkan donasi kepada 100 penerima.
(mas)