8 Fakta Masjid al-Aqsa: Abadi di Al-Qur’an hingga Pernah Terbakar Habis
loading...
A
A
A
2. Diabadikan di Dalam Al-Qur’an
Sedikit orang yang tahu bahwa Masjid al-Aqsa adalah salah satu dari lima masjid yang disebutkan namanya dalam Al-Qur'an. Masjid lainnya adalah, Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, Masjid-e-Dirir, dan Masjid Quba.
Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsa disebutkan di dalam kitab suci tersebut terkait riwayat Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW.
"Maha Suci Dia yang mengambil Hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsa, yang sekelilingnya telah Kami berkahi, untuk menunjukkan padanya tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat". [Al-Qur'an, 17:1]
3. Dome of the Rock yang Asli Terlihat Sangat Berbeda
Di kompleks Masjid al-Aqsa terdapat bangunan dengan kubah berwarna emas yang dikenal sebagai Dome of the Rock. Bangunan itu dibangun oleh penguasa Ummayah; Abdul Malik ibn Marwan. Umat Yahudi meyakini bangunan itu sebagai situs suci mereka.
Awalnya terbuat dari kayu dengan penutup kuningan, timah atau pun keramik. Kubah ikonik yang diketahui banyak orang dibangun hampir seribu tahun kemudian pada masa pemerintahan penguasa Ottoman, Sulaiman the Magnificent. Lapisan emas yang khas ditambahkan ke kubah bersama dengan ubin Ottoman ke fasad bangunan.
4. Kompleks al-Aqsa Juga Merupakan Kuburan
Meskipun tidak ada catatan akurat tentang siapa dan berapa banyak yang telah dimakamkan di sana, kuburan di al-Haram as-Sharif adalah tempat peristirahatan bagi banyak Nabi (AS) dan sahabat Nabi (SAW).
Misalnya, Ubadah ibn Samir, yang merupakan hakim Islam pertama di Masjid al-Aqsa, dimakamkan di Pemakaman Bab ar-Rahmah. Ini adalah kuburan terbesar ketiga di dunia Islam, setelah dua kuburan terkenal di Makkah dan Madinah.
5. Masjid Al-Aqsa Pernah Memiliki Mimbar Legendaris
Imad ad-Din Zengi, seorang anggota dinasti Zengid Turki, memiliki mimbar khusus yang dibangun untuk dipasang di Masjid Al-Aqsa. Mimbar ini tidak hanya cantik, tetapi juga dibuat tanpa menggunakan paku atau lem.
Sedihnya, Imad ad-Din tidak hidup untuk melihat hasilnya, tetapi anak didiknya Salahuddin memenuhi keinginan gurunya, dan setelah membebaskan Yerusalem untuk kedua kalinya dalam sejarah Islam, memasang mimbar.
6. Masjid al-Aqsa Pernah Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah
Ketika orang-orang Romawi mengasingkan orang-orang Yahudi dari kota suci Yerusalem, sebagian besar penduduk Romawi menggunakan area Masjid Al-Aqsa sebagai tempat pembuangan sampah.
Ketika Umar bin Khattab membuka kota itu untuk umat Islam, dia membersihkan sampah dengan tangan kosong. Dia juga mengakhiri pengasingan orang-orang Yahudi selama berabad-abad, memberikan keluarga pengungsi Yahudi hak untuk tinggal di Yerusalem sekali lagi.