Pejabat Elite Pelindung Vladimir Putin Membelot, Menyebutnya Penjahat Perang

Kamis, 06 April 2023 - 14:32 WIB
loading...
Pejabat Elite Pelindung...
Presiden Rusia Vladimir Putin. Salah satu pejabat elite yang menjadi pelindungnya telah membelot dengan terbang ke Turkiye sebagai protes atas invasi ke Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Seorang pejabat komunikasi di dinas keamanan rahasia elite Presiden Rusia Vladimir Putin telah membelot dengan terbang ke Turkiye. Dia merasa tidak dapat bekerja untuk sosok yang dia sebut "penjahat perang" setelah invasi ke Ukraina .

Gleb Karakulov naik penerbangan ke Turkiye dan melarikan diri dari Rusia bersama istri dan putrinya pada bulan Oktober lalu. Dia menjadi salah satu elite Rusia yang membelot karena perang Putin di Ukraina.

"Presiden kami telah menjadi penjahat perang," katanya dalam sebuah wawancaradengan The Dossier Center yang dilansir The Associated Press, Kamis (6/4/2023). "Sudah waktunya untuk mengakhiri perang ini dan berhenti diam."

Baca Juga: Eks Pejabat CIA Prediksi Putin Bakal Seperti Mayat Berjalan karena Disingkirkan Jenderalnya

The Dossier Center adalah sebuah kelompok investigasi yang berbasis di London yang didanai oleh tokoh oposisi Rusia Mikhail Khodorkovsky. Gleb Karakulov berbicara selama wawancara di Turkiye pada Desember 2022.

Sebagai pejabat keamanan yang terlibat dalam memastikan keselamatan pribadi Putin, Karakulov memiliki pengetahuan unik tentang kehidupan kepala Kremlin, jalur komunikasi, detail keamanan, dan kemungkinan informasi rahasia lainnya.

Antara 2009 hingga 2022, Karakulov bekerja sebagai insinyur di unit lapangan departemen komunikasi kepresidenan dari Layanan Perlindungan Federal yang rahasia—mirip dengan CIA—dan bertanggung jawab untuk membangun komunikasi yang aman untuk presiden dan perdana menteri Rusia ke mana pun mereka bepergian.

Putin, yang pernah dianggap sebagai individu yang kharismatik, menjadi semakin paranoid dalam beberapa tahun terakhir, dan setelah invasinya ke Ukraina, dia beralih ke tindakan yang lebih besar untuk memastikan keamanannya.

Menurut Karakulov, pemimpin yang semakin terisolasi itu menolak menggunakan internet, tidak memiliki ponsel dan tampaknya menolak terbang, lebih memilih bepergian dengan kereta lapis baja.

Pembelot Rusia itu juga mengatakan bahwa Putin pada bulan Oktober telah memerintahkan agar kedutaan Rusia di Kazakhstan dilengkapi dengan jalur komunikasi yang aman, yang merupakan kali pertama Karakulov diperintahkan untuk memenuhi permintaan semacam itu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
5 Negara Eropa yang...
5 Negara Eropa yang Punya Utang Besar ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.808 Triliun
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Pakistan Klaim Menang...
Pakistan Klaim Menang 6-0 Pertempuran Udara Lawan India
Rekomendasi
Untar Siapkan Lulusan...
Untar Siapkan Lulusan Berkualitas lewat Sertifikasi Profesi
Semringah Ikut Operasi...
Semringah Ikut Operasi Katarak Gratis, Warga Sukabumi: Terima Kasih MNC Peduli dan RSI Assyifa
Kronologis Ledakan Pemusnahan...
Kronologis Ledakan Pemusnahan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang di Garut
Berita Terkini
Siapa Aurangzeb Ahmed?...
Siapa Aurangzeb Ahmed? Arsitek Perang Pakistan yang Suka Menerapkan Strategi Militer China Kuno
Secara Tak Langsung,...
Secara Tak Langsung, Angkatan Udara India Akui Rafale Ditembak Jatuh Pakistan
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
Infografis
Jurnalis Inggris: Pakistan...
Jurnalis Inggris: Pakistan Pemenang dalam Perang dengan India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved