Legislator: Pasukan AS Harus Tinggalkan Jerman

Minggu, 02 April 2023 - 13:30 WIB
loading...
Legislator: Pasukan...
Legislator Jerman menyerukan agar pasukan AS meninggalkan negara itu. Foto/Ilustrasi
A A A
BERLIN - Jerman harus memutuskan hubungan kepatuhan ekstrem yang ada dengan Amerika Serikat (AS) dan kebijakan luar negerinya yang ditandai dengan pelanggaran hukum internasional. Seruan itu disampaikan Sevim Dagdelen, wakil ketua faksi Partai Kiri di parlemen federal Jerman.

Ia pun mendesak Jerman harus menuntut agar pasukan Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di wilayahnya ditarik, bersama dengan senjata nuklir Amerika.

"Setelah 78 tahun, sekarang saatnya tentara AS pulang," kata Dagdelen pada acara parlemen yang memperingati 75 tahun Rencana Marshall.

"Pangkalan militer AS bertindak seperti zona luar angkasa di mana konstitusi (Jerman) tidak berlaku," kata anggota parlemen itu, yang juga anggota Komite Urusan Luar Negeri parlemen, seperti dikutip dari RT, Minggu (2/4/2023).



Dikatakan oleh Dadelen, Washington menggunakan pangkalannya di tanah Jerman untuk mengobarkan perang di luar negeri dan meluncurkan serangan drone yang mematikan. Ia menambahkan bahwa beberapa tindakan ini melanggar hukum internasional.

Dia juga mengkritik pertemuan reguler NATO di pangkalan Ramstein AS di Jerman, di mana bantuan militer ke Kiev dibahas.

"Washington menjadi tuan rumah konferensi ini seolah-olah Statuta Pendudukan masih berlaku," kata anggota parlemen itu, menambahkan bahwa Berlin juga mengizinkan AS untuk menempatkannya "di garis tembak" dengan pengiriman tank Leopard buatan Jerman ke Ukraina.

Dagdelen mengatakan anggota parlemen Jerman mengambil keputusan tentang penarikan senjata nuklir Amerika dari wilayah negara itu pada awal 2010, tetapi senjata ini masih ada.

"Kami berdiri di posisi kami: senjata nuklir AS harus disingkirkan," tambahnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1923 seconds (0.1#10.140)