Rusia Masukkan Eks Penulis Pidato Vladimir Putin dalam Daftar Buronan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Polisi di Rusia telah menempatkan mantan penulis pidato untuk Presiden Vladimir Putin dalam daftar buronan tersangka kriminal. Dia diburu karena komentarnya tentang perang Moskow di Ukraina .
Abbas Gallyamov menulis pidato untuk Putin selama pemimpin Rusia itu menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 2008-2012.
Gallyamov (50) kemudian menjadi konsultan dan analis politik yang blakblakan, yang sering dikutip oleh media Rusia dan asing. Dia telah tinggal di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.
Pada hari Jumat, media-media Rusia dan asing menemukan bahwa Gallyamov telah terdaftar di database Kementerian Dalam Negeri. Entri tersebut mengatakan dia dicari "sehubungan dengan pasal dalam Undang-Undang Pidana".
Kementerian Kehakiman Rusia menambahkan Gallyamov bulan lalu ke dalam daftar agen asing, penunjukan yang membawa pengawasan tambahan dari pemerintah dan membawa konotasi peyoratif yang kuat yang bertujuan merusak kredibilitasnya.
"Gallyamov mendistribusikan materi yang dibuat oleh agen asing ke lingkaran orang yang tidak terbatas, berbicara menentang operasi militer khusus di Ukraina, (dan) berpartisipasi sebagai ahli dan responden pada platform informasi yang disediakan oleh struktur asing," kata kementerian tersebut.
Gallyamov baru-baru ini melayani sebuah wawancara di mana dia memperkirakan bahwa pemberontakan di Rusia mungkin terjadi sebagai respons atas perang Moskow di Ukraina. Dia kemudian meramalkan: "Rusia akan berubah menjadi semacam negara fasis, seperti sekarang."
Gallyamov mengatakan kepada Associated Press pada hari Jumat (24/3/2023) bahwa dia mengetahui dirinya ada dalam daftar orang yang dicari aparat Rusia dari media. Tidak ada lembaga penegak hukum yang menghubunginya, jadi dia tidak tahu tuduhan apa yang dia hadapi di Rusia.
“Saya menganggap bahwa secara formal mendiskreditkan tentara adalah pelanggaran,” kata Gallyamov dalam sebuah wawancara telepon.
“Itu digunakan terhadap siapa pun yang menolak untuk memperkuat buku pedoman Kremlin dan mencoba melakukan analisis yang objektif dan tidak memihak tentang apa yang sedang terjadi,” katanya.
Mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia menjadi kejahatan di Rusia di bawah undang-undang baru yang diadopsi setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.
Kritikus Kremlin sering dituntut berdasarkan undang-undang tersebut.
Gallyamov menggambarkan langkah melawannya sebagai bagian dari "strategi intimidasi" pemerintah Rusia.
“Ini bukan upaya untuk mendapatkan saya—itu tidak mungkin. Itu pesan untuk yang lain,” katanya.
"Seperti dalam, 'Jangan mengkritik, jangan berpikir bahwa pandangan independen Anda tentang apa yang terjadi tidak akan dihukum'," paparnya.
Abbas Gallyamov menulis pidato untuk Putin selama pemimpin Rusia itu menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 2008-2012.
Gallyamov (50) kemudian menjadi konsultan dan analis politik yang blakblakan, yang sering dikutip oleh media Rusia dan asing. Dia telah tinggal di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.
Pada hari Jumat, media-media Rusia dan asing menemukan bahwa Gallyamov telah terdaftar di database Kementerian Dalam Negeri. Entri tersebut mengatakan dia dicari "sehubungan dengan pasal dalam Undang-Undang Pidana".
Kementerian Kehakiman Rusia menambahkan Gallyamov bulan lalu ke dalam daftar agen asing, penunjukan yang membawa pengawasan tambahan dari pemerintah dan membawa konotasi peyoratif yang kuat yang bertujuan merusak kredibilitasnya.
"Gallyamov mendistribusikan materi yang dibuat oleh agen asing ke lingkaran orang yang tidak terbatas, berbicara menentang operasi militer khusus di Ukraina, (dan) berpartisipasi sebagai ahli dan responden pada platform informasi yang disediakan oleh struktur asing," kata kementerian tersebut.
Gallyamov baru-baru ini melayani sebuah wawancara di mana dia memperkirakan bahwa pemberontakan di Rusia mungkin terjadi sebagai respons atas perang Moskow di Ukraina. Dia kemudian meramalkan: "Rusia akan berubah menjadi semacam negara fasis, seperti sekarang."
Gallyamov mengatakan kepada Associated Press pada hari Jumat (24/3/2023) bahwa dia mengetahui dirinya ada dalam daftar orang yang dicari aparat Rusia dari media. Tidak ada lembaga penegak hukum yang menghubunginya, jadi dia tidak tahu tuduhan apa yang dia hadapi di Rusia.
“Saya menganggap bahwa secara formal mendiskreditkan tentara adalah pelanggaran,” kata Gallyamov dalam sebuah wawancara telepon.
“Itu digunakan terhadap siapa pun yang menolak untuk memperkuat buku pedoman Kremlin dan mencoba melakukan analisis yang objektif dan tidak memihak tentang apa yang sedang terjadi,” katanya.
Mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia menjadi kejahatan di Rusia di bawah undang-undang baru yang diadopsi setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.
Kritikus Kremlin sering dituntut berdasarkan undang-undang tersebut.
Gallyamov menggambarkan langkah melawannya sebagai bagian dari "strategi intimidasi" pemerintah Rusia.
“Ini bukan upaya untuk mendapatkan saya—itu tidak mungkin. Itu pesan untuk yang lain,” katanya.
"Seperti dalam, 'Jangan mengkritik, jangan berpikir bahwa pandangan independen Anda tentang apa yang terjadi tidak akan dihukum'," paparnya.
(min)