Eks Penulis Pidato Putin Prediksi Akan Terjadi Kudeta Militer Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang mantan penulis pidato Presiden Vladimir Putin memprediksi akan terjadi kudeta militer di Rusia ketika Moskow secara membabi buta mengejar penaklukan berdarahnya di Ukraina .
Abbas Gallyamov, yang tinggal di pengasingan di Israel sejak 2018, mengatakan kondisi sudah ada untuk pemberontakan penuh.
“Semakin lama perang berlarut-larut, semakin jelas tidak ada gunanya,” tulis Gallyamov di kolom baru untuk outlet media oposisi Rusia, Mozhem Obyasnit.
Menurutnya, publik Rusia sebagian besar mulai menyadari bahwa impian Kremlin untuk menggulingkan rezim Kiev tidak akan terjadi.
Bahkan, kata Gallyamov, "hadiah hiburan" berupa wilayah baru Rusia hasil pencaplokan wilayah Ukraina tidak memenangkan hati siapa pun.
"Perselisihan juga tumbuh di militer," katanya."Di mana [bos Wagner Group Yevgeny] Prigozhin telah sepenuhnya mendiskreditkan rezim di mata anggota layanan dengan retorikanya, dan kemarahan pada pihak berwenang yang membiarkan penjahat berjalan di sekitar mereka semakin kuat," paparnya.
Menurut Gallyamov, citra Putin yang “macho” juga telah hancur.
"Ketika masalah menumpuk di negara dan tentara yang tidak dapat diselesaikan oleh pihak berwenang, Putin semakin mantap berubah di mata orang-orang dari ahli strategi hebat menjadi orang biasa, diktator tingkat kedua," paparnya.
Setelah berbulan-bulan laporan tersebar luas tentang pasukan Rusia yang memberontak terhadap komandan mereka, mengumumkan keluhan tentang petinggi militer, atau meninggalkan perang sama sekali, Gallyamov mencatat bahwa yang diperlukan untuk menyalakan sumbu kudeta militer penuh adalah sedikit lebih banyak organisasi.
Abbas Gallyamov, yang tinggal di pengasingan di Israel sejak 2018, mengatakan kondisi sudah ada untuk pemberontakan penuh.
“Semakin lama perang berlarut-larut, semakin jelas tidak ada gunanya,” tulis Gallyamov di kolom baru untuk outlet media oposisi Rusia, Mozhem Obyasnit.
Menurutnya, publik Rusia sebagian besar mulai menyadari bahwa impian Kremlin untuk menggulingkan rezim Kiev tidak akan terjadi.
Bahkan, kata Gallyamov, "hadiah hiburan" berupa wilayah baru Rusia hasil pencaplokan wilayah Ukraina tidak memenangkan hati siapa pun.
"Perselisihan juga tumbuh di militer," katanya."Di mana [bos Wagner Group Yevgeny] Prigozhin telah sepenuhnya mendiskreditkan rezim di mata anggota layanan dengan retorikanya, dan kemarahan pada pihak berwenang yang membiarkan penjahat berjalan di sekitar mereka semakin kuat," paparnya.
Menurut Gallyamov, citra Putin yang “macho” juga telah hancur.
"Ketika masalah menumpuk di negara dan tentara yang tidak dapat diselesaikan oleh pihak berwenang, Putin semakin mantap berubah di mata orang-orang dari ahli strategi hebat menjadi orang biasa, diktator tingkat kedua," paparnya.
Setelah berbulan-bulan laporan tersebar luas tentang pasukan Rusia yang memberontak terhadap komandan mereka, mengumumkan keluhan tentang petinggi militer, atau meninggalkan perang sama sekali, Gallyamov mencatat bahwa yang diperlukan untuk menyalakan sumbu kudeta militer penuh adalah sedikit lebih banyak organisasi.