100 Ribu Umat Islam Datangi Masjid Al-Aqsa, Salat Jumat Pertama Ramadan

Sabtu, 25 Maret 2023 - 04:01 WIB
loading...
100 Ribu Umat Islam Datangi Masjid Al-Aqsa, Salat Jumat Pertama Ramadan
Umat Muslim melaksanakan salat Jumat pertama di bulan Ramadan di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada 24 Maret 2023. Foto/Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency
A A A
YERUSALEM - Salat Jumat pertama di bulan Ramadan berlangsung dengan damai meski dengan keamanan ketat yang diberlakukan setelah berbulan-bulan meningkatnya ketegangan dan kekerasan.

Kantor berita Reuters melaporkan kerumunan jemaah salat Jumat itu.

“Saya tidak bisa menjelaskan kepada Anda betapa bahagianya saya salat di Masjid Al-Aqsa. Saya berusia 50 tahun dan mereka baru saja mencabut larangan keamanan yang mencegah saya datang ke sini,” papar Nasser Abu Saleh, seorang warga kota Hebron di Tepi Barat.

Kompleks masjid, situs suci bagi Muslim dan Yahudi, yang dikenal sebagai Temple Mount, memiliki sejarah panjang konfrontasi.



Bentrok itu termasuk insiden pada tahun 2021 yang memicu perang 10 hari antara Israel dan gerakan perlawanan yang berkuasa di Gaza, Hamas.

Jemaah berduyun-duyun ke masjid, yang terletak di Kota Tua Yerusalem, pada siang hari setelah Israel mengumumkan pada Senin bahwa mereka akan mengizinkan pria Palestina di atas 55 tahun, wanita dari segala usia dan anak-anak di bawah 12 tahun untuk melakukan perjalanan dari Tepi Barat memasuki Yerusalem tanpa izin militer.

Wakaf Muslim, penjaga yang mengelola situs yang menaungi Masjid Al-Aqsa, mengatakan sekitar 100.000 orang telah berkunjung untuk shalat Jumat pertama Ramadan.



Pada salat Jumat, jamaah berdiri bahu-membahu memadati kompleks, yang juga menampung Kubah Batu emas tempat Nabi Muhammad konon Mi’raj.

Mayor Jenderal Ghassan Aliyan dari COGAT, unit di Kementerian Pertahanan Israel yang mengoordinasikan masalah sipil dengan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza, mengatakan otoritas Israel melakukan semua yang mereka bisa untuk mencegah masalah.

“Semua pihak berkepentingan melihat bulan Ramadan berlalu dengan damai dalam segala hal,” papar dia.

Pada Minggu, pejabat Israel dan Palestina membuat komitmen mengurangi kekerasan, pada pertemuan di resor Mesir Sharm El-Sheikh.

Tepi Barat telah mengalami gelombang konfrontasi dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangan militer Israel hampir setiap hari dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Yahudi yang menyerang warga Palestina.

Pasukan keamanan Israel telah bersiaga tinggi dan polisi mengatakan telah mengerahkan ribuan petugas di seluruh Yerusalem pada Jumat.

Selama Ramadhan, yang di Israel dan Wilayah Palestina dimulai pada Kamis dan berlangsung sebulan. Umat Islam menahan diri untuk tidak makan dan minum pada siang hari.

Itu bertepatan sebagian tahun ini dengan Paskah Yudaisme dan Paskah Kristen. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang terulangnya bentrokan kekerasan antara polisi Israel dan Palestina yang terlihat di tahun-tahun sebelumnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Palestina dan Arab telah menekankan perlunya mempertahankan status quo puluhan tahun yang melarang ibadah non-Muslim di kompleks Masjid Al-Aqsa, menyusul tuduhan Israel mengizinkan orang Yahudi untuk berdoa di tempat tersebut. Israel mengatakan tidak ada perubahan pada status quo.

Israel merebut Yerusalem Timur, tempat Kota Tua itu berada, dalam perang 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional. Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Negara Palestina di masa depan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)