Tolak Reformasi Pensiun, Demonstran-Polisi Bentrok di Seluruh Prancis
loading...
A
A
A
PARIS - Para pengunjuk rasa yang marah dengan Presiden Emmanuel Macron dan rencananya untuk menaikkan usia pensiun memblokir akses ke terminal bandara, duduk di rel kereta api dan bentrok dengan polisi di seluruh Prancis .
Di pusat kota Paris, di mana demonstrasi berlangsung damai, polisi menggunakan gas air mata setelah pengunjuk rasa melemparkan proyektil dan membakar tempat sampah. Sebuah restoran McDonald's bahkan sampai digeledah.
Kelompok kecil anarkis "Blok Hitam" terlihat di antara para pengunjuk rasa. Serikat pekerja khawatir protes bisa menjadi lebih keras jika terus tidak ada tanggapan politik dari pemerintah.
Bandara Roissy-Charles De Gaulle di luar Paris dilanda aksi liar oleh para pekerja.
Polisi juga menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di beberapa kota lain, termasuk kota barat Nantes dan Bordeaux. Di Rennes, mereka menggunakan meriam air. Di kota barat Lorient, surat kabar Ouest-France mengatakan proyektil menyebabkan kebakaran singkat di halaman kantor polisi.
"Ada banyak kemarahan, situasi yang meledak-ledak," kata pemimpin serikat pekerja garis keras CGT, Philippe Martinez, pada awal unjuk rasa di Paris seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/3/2023).
Para pemimpin serikat kerja menyerukan ketenangan tetapi marah dengan apa yang mereka sebut sebagai komentar "provokatif" Macron.
Macron sendiri akhirnya angkat bicara setelah bungkam selama berminggu-minggu tentang kebijakannya itu. Ia mengatakan akan tetap teguh dengan keputusannya dan undang-undang itu akan mulai berlaku pada akhir tahun. Dia membandingkan aksi protes tersebut dengan penyerbuan Capitol di AS pada 6 Januari 2021.
Jajak pendapat telah lama menunjukkan bahwa mayoritas pemilih menentang penundaan usia pensiun dua tahun menjadi 64 tahun.
Di pusat kota Paris, di mana demonstrasi berlangsung damai, polisi menggunakan gas air mata setelah pengunjuk rasa melemparkan proyektil dan membakar tempat sampah. Sebuah restoran McDonald's bahkan sampai digeledah.
Kelompok kecil anarkis "Blok Hitam" terlihat di antara para pengunjuk rasa. Serikat pekerja khawatir protes bisa menjadi lebih keras jika terus tidak ada tanggapan politik dari pemerintah.
Bandara Roissy-Charles De Gaulle di luar Paris dilanda aksi liar oleh para pekerja.
Polisi juga menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa di beberapa kota lain, termasuk kota barat Nantes dan Bordeaux. Di Rennes, mereka menggunakan meriam air. Di kota barat Lorient, surat kabar Ouest-France mengatakan proyektil menyebabkan kebakaran singkat di halaman kantor polisi.
"Ada banyak kemarahan, situasi yang meledak-ledak," kata pemimpin serikat pekerja garis keras CGT, Philippe Martinez, pada awal unjuk rasa di Paris seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/3/2023).
Para pemimpin serikat kerja menyerukan ketenangan tetapi marah dengan apa yang mereka sebut sebagai komentar "provokatif" Macron.
Macron sendiri akhirnya angkat bicara setelah bungkam selama berminggu-minggu tentang kebijakannya itu. Ia mengatakan akan tetap teguh dengan keputusannya dan undang-undang itu akan mulai berlaku pada akhir tahun. Dia membandingkan aksi protes tersebut dengan penyerbuan Capitol di AS pada 6 Januari 2021.
Jajak pendapat telah lama menunjukkan bahwa mayoritas pemilih menentang penundaan usia pensiun dua tahun menjadi 64 tahun.