9 Kapal Perang Rusia Siaga Tempur di Lepas Pantai Crimea

Senin, 20 Maret 2023 - 08:09 WIB
loading...
9 Kapal Perang Rusia...
Militer Ukraina mendeteksi ada 9 kapal perang Rusia dalam kondisi siaga tempur di lepas pantai Crimea. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS
A A A
CRIMEA - Sembilan kapal perang Rusia , dua di antaranya adalah pembawa rudal, dalam kondisi siaga tempur di lepas pantai Crimea. Keberadaan kapal-kapal militer itu diungkap media Ukraina , Ukrinform, pada hari Minggu (19/3/2023).

Pada 18 Maret, Angkatan Laut Ukraina mengeklaim telah melihat 14 kapal perang Rusia di lepas pantai Crimea, empat di antaranya adalah pembawa rudal. Tidak jelas apakah mereka semua siap tempur.

Laporan itu mengutip juru bicara Ukraina untuk Komando Operasi Selatan (OCS) Natalia Humeniuk.

Humeniuk mengatakan bahwa kapal-kapal Angkatan Laut Rusia berada lebih dari 100 mil laut dari persenjataan Ukraina, yang berarti pasukan Kiev sejauh ini tidak dapat menyerang kapal tersebut.



Pada Februari, 18 kapal perang Rusia dilaporkan dihancurkan oleh pasukan Ukraina sejak awal invasi.

“Saat ini, sembilan kapal perang dari seluruh kelompok Angkatan Laut terlihat di Laut Hitam, termasuk dua kapal pembawa rudal. Ini adalah kapal pembawa rudal yang dapat dipersenjatai dengan 16 rudal Kalibr,” kata Humeniuk.

“[Pasukan Rusia] terus mencari taktik yang akan terbukti efektif karena serangan rudal besar-besaran bukanlah praktik, taktik, atau sesuatu yang berhasil yang bahkan akan menginspirasi unit-unit yang tidak melihat keberhasilan di medan perang,” ujarnya.

Pada 16 Maret 2014, Crimea dan Sevastopol mengadakan referendum untuk warganya. Pemungutan suara ini memberi orang dua pilihan: bergabung dengan Rusia atau memulihkan konstitusi Crimea 1992 yang, pada gilirannya, akan menjadikan Crimea sebagai bagian Ukraina dengan status merdeka secara de facto.

Menurut Rusia, terdapat 83% jumlah pemilih di Crimea dan 89% jumlah pemilih di Sevastopol. Juga menurut mereka, mayoritas di kedua wilayah (sekitar 95-97%) memilih untuk bergabung dengan Rusia.

Komunitas internasional memiliki kecurigaan tentang keaslian suara elektoral dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk memulihkan kekuasaan Ukraina atas Crimea.

Mayoritas penduduk Crimea, menurut sensus tahun 2014, adalah etnis Rusia (sekitar 68%), dengan 84% berbahasa Rusia sebagai bahasa ibu mereka.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0966 seconds (0.1#10.140)