Jerman Geger, 2 Bocah Tega Tikam Temannya 30 Kali karena Dilaporkan Lakukan Perundungan

Jum'at, 17 Maret 2023 - 20:13 WIB
loading...
Jerman Geger, 2 Bocah...
Jerman geger, 2 bocah tega tikam temannya 30 kali karena dilaporkan melakukan perundungan. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
BERLIN - Sebuah twist terbaru muncul terkait pembunuhan seorang siswi berusia 12 tahun menggemparkan Jerman . Pasalnya, korban diklaim dibunuh oleh dua teman sekelasnya karena memberi tahu seorang guru bahwa para pelaku telah merundungnya.

Korban - yang disebut sebagai Luise sesuai undang-undang privasi Jerman - dilaporkan telahdirundung oleh dua mantan temannya itu selama berbulan-bulan.

Dan ketika dia memberi tahu tentangaksi perundungantersebut, menurut surat kabar Jerman Bild, dua bocah perempuan itu menikam korban 30 kali 'sebagai balas dendam' di hutan di kampung halamannya di Freudenberg.

Luise dilaporkan bertemu dengan temannya yang berusia 13 tahun itu Sabtu lalu di rumahnya di distrik kota Hohenhain, dua mil dari rumahnya sendiri.

Meskipun mereka sudah saling kenal selama bertahun-tahun, naik bus sekolah bersama, dan bahkan berada di kelas yang sama di sekolah, tidak jelas mengapa Luise dan tersangka pembunuhnya bertemu sehubungan dengan tuduhan perundungan.

Kemudian pada hari itu, pelaku lain yaitu anak berusia 12 tahun bergabung dan ketiganya berjalan ke hutan terdekat. Di sana, mereka diduga menikam Luise lebih dari 30 kali dengan pisau dalam kasus yang menghebohkan Jerman.

Setelah melakukan aksi penikaman, kedua gadis itu kembali ke rumah gadis berusia 13 tahun, di mana gadis yang berusia 12 tahun kemudian dijemput oleh ayahnya.

Setelah itu, gadis yang lebih tua menelepon orang tua Luise dan memberi tahu mereka sebuah kisah penuh kebohongan, mengatakan bahwa Luise mulai pulang ke rumah pada pukul 17.30 dan ingin memberi tahu dia begitu dia tiba.

Karena Luise gagal menelepon, gadis berusia 13 tahun itu diduga meneleponnya beberapa kali karena dia 'khawatir' tentangnya, sementara dia tahu di mana Luise sebenarnya: ditikam dan dibiarkan mati di hutan.

Mayat Luise ditemukan di hutan keesokan harinya tepanya pada 12 Maret, setelah orang tuanya melaporkan gadis itu hilang pada Sabtu sore, yang memicu pencarian besar-besaran oleh polisi di daerah tersebut.

Baca Juga: Terungkap, Polisi Jerman Sempat Temui Pelaku Penembakan Massal

Polisi mengatakan bahwa selama penggeledahan dan kemudian diinterogasi, kedua gadis tersebut membuat pernyataan yang bertentangan dan keduanya akhirnya mengaku pada Senin, 13 Maret.

Penyelidik sendiri belum menemukan 'pisau kecil' yang digunakan dalam kejahatan tersebut.

Kedua gadis itu bersekolah di sekolah yang sama dengan Luise dan mereka dikatakan berteman.

Menurut kepala departemen pembunuhan polisi Koblenz, Florian Locker, kedua gadis itu, yang dilihat oleh seorang tetangga saat mereka berjalan ke hutan bersama Luise, membuat pernyataan tentang masalah tersebut dan pada akhirnya mengakui kejahatan tersebut.

Gadis berusia 13 tahun itu dilaporkan memaksa tersangka yang lebih muda untuk membantunya.

Locker menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut karena tersangka berusia di bawah 14 tahun dan menurut hukum Jerman, anak-anak di bawah 14 tahun berada di bawah usia tanggung jawab pidana.

Orang tua tersangka telah pindah untuk saat ini tetapi masih berhubungan dengan putri mereka.

Hilangnya Luise memicu operasi pencarian panik yang melibatkan helikopter, anjing pelacak, dan drone. Saat ditemukan ditikam sebanyak 30 kali, masyarakat di kota kecil berpenduduk hanya 18.000 itu kaget.

"Anak itu meninggal akibat banyak luka pisau dan mengakibatkan kehilangan darah," kata Jaksa Koblenz Mario Mannweiler pada konferensi pers setelah Luise ditemukan seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (17/3/2023).

Dia menambahkan bahwa 'tidak ada indikasi pelanggaran seksual'.

Baca Juga: Tujuh Tewas dan 25 Luka dalam Penembakan Massal di Gereja Jerman

Penduduk setempat meletakkan bunga dan meletakkan lilin di dekat area hutan tempat jasad Luise ditemukan.

Hendrik Wuest, gubernur Rhine-Westphalia Utara, mengatakan bahwa negara sedang 'berduka'.

"Tidak dapat dipahami dan tidak dapat ditoleransi bahwa anak-anak mampu melakukan tindakan mengerikan seperti itu," katanya.

Dia berjanji bahwa pihak berwenang akan melakukan semua yang mungkin untuk mengungkap motif dan keadaan di balik kejahatan tersebut.

"Setelah lebih dari 40 tahun bekerja, Anda masih mendapatkan kasus yang membuat Anda tidak bisa berkata-kata," kata Jürgen Süs, wakil presiden direktorat kepolisian Koblenz.

Sekolah Luise mengganti berandanya dengan pesan belasungkawa.

"Kami kehilangan murid, teman sekelas, dan teman kami Luise pada akhir pekan," kata sekolah komprehensif Esther-Bejarano di Freudenberg dalam pernyataannya.

"Terlalu dini, dia direnggut dengan kasar dari tengah-tengah kami dan dari keluarganya. Pikiran dan keinginan kami bersama keluarga dan teman-temannya sekarang dan di masa mendatang."

Sebuah buku belasungkawa untuk Luise dan sebuah kartu bertuliskan 'Kami meratapi Luise' dipajang di gereja Protestan di Freudenberg.

Kasus ini menghidupkan kembali ingatan akan pembunuhan James Bulger yang berusia dua tahun pada tahun 1993 yang terkenal di Inggris. Balita itu diculik dan disiksa sebelum dibunuh oleh dua anak laki-laki berusia 10 tahun, Robert Thompson dan Jon Venables.

Baca Juga: Sejumlah Orang Dilapokan Tewas dalam Penembakan di Gereja Jerman
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Friedrich Merz Terpilih...
Friedrich Merz Terpilih sebagai Kanselir Jerman pada Upaya Kedua
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Spesifikasi Taurus,...
Spesifikasi Taurus, Rudal Canggih Jerman yang Bakal Dikerahkan ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
Mayat Titik Jupe Dicor...
Mayat Titik Jupe Dicor Semen, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Korban
3 Tahun Perang, Putin...
3 Tahun Perang, Putin Usulkan Perundingan Langsung dengan Ukraina di Turki
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Bang Jago Acungkan Pistol...
Bang Jago Acungkan Pistol saat Konvoi Suporter Ternyata Positif Sabu
Pacu Integritas Perusahaan,...
Pacu Integritas Perusahaan, Dorong Keikutsertaan BUMD di Ajang ARA 2024
Hasil Taipei Open 2025:...
Hasil Taipei Open 2025: Jafar/Felisha Sabet Gelar Ganda Campuran usai Menangi All Indonesian Final!
Berita Terkini
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Komunitas Sikh Ucapkan...
Komunitas Sikh Ucapkan Selamat kepada Pakistan atas Kemenangan dalam Perang dengan India
Kubu Garis Keras Pro-Modi:...
Kubu Garis Keras Pro-Modi: Gencatan Senjata Gagalkan India Menang Perang atas Pakistan
Kronologi India-Pakistan...
Kronologi India-Pakistan Gencatan Senjata setelah Situs Kendali Nuklir Islamabad Nyaris Jadi Target
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved