AS Ketar-ketir dengan Pangkalan Angkatan Laut China di Afrika

Jum'at, 17 Maret 2023 - 12:03 WIB
loading...
AS Ketar-ketir dengan...
Tentara berbaris di atas kapal perang China. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Kepala Komando Afrika Amerika Serikat (AS) Jenderal Michael Langley bersikeras China tidak dapat diizinkan membuka pangkalan angkatan laut di barat benua Afrika.

Jenderal itu tidak secara terbuka menyatakan di mana pangkalan semacam itu dapat ditemukan, tetapi menekankan fasilitas angkatan laut Afrika barat akan menempatkan China “pada keuntungan” di atas AS.

Berbicara pada sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada Kamis (16/3/2023), Langley mengatakan dia tidak akan membahas rincian dugaan rencana China di depan umum.

Namun, dia menyatakan Pangkalan Angkatan Laut China di pantai Atlantik Afrika akan “mengubah seluruh perhitungan … untuk melindungi tanah air (AS).”

Baca juga: Seru! Tonton Video Drone AS Dikejar Jet Tempur Rusia, Lalu Dihujani Bahan Bakar

China adalah kekuatan angkatan laut utama di Pasifik, dan merupakan kekuatan angkatan laut terbesar di dunia dalam hal ukuran armada, menurut laporan Pentagon tahun 2022.

Pangkalan di Afrika barat akan menempatkan kapal-kapal China dalam jarak yang kira-kira sama dari kedua pantai AS.

“Secara geostrategis, itu akan menempatkan mereka pada keuntungan,” ujar Langley kepada komite itu.

Baca juga: Para Politisi Australia Bertengkar ke Mana Buang Sampah Nuklir Kapal Selam Tenaga Atom

Dia menambahkan, “Saat ini kami memiliki keunggulan yang menentukan. Kita tidak bisa membiarkan mereka memiliki markas di pantai barat karena itu akan mengubah dinamikanya.”

China mendirikan pangkalan angkatan laut luar negeri pertamanya pada tahun 2017, membuka fasilitas di Djibouti, negara Afrika timur.

Pejabat AS sejak itu mengklaim Beijing sedang merencanakan pangkalan serupa di 14 negara, termasuk dua di Guinea Khatulistiwa dan Angola di pantai barat Afrika.

Laporan Wall Street Journal pada tahun 2021, didukung oleh pendahulu Langley di komando Afrika mengidentifikasi Guinea Khatulistiwa sebagai lokasi yang paling mungkin untuk pangkalan tersebut.

Wakil presiden negara itu, Teodoro Nguema Obiang Mangue, membantah rumor tersebut. “China adalah model negara sahabat dan mitra strategis, tapi untuk saat ini belum ada kesepakatan seperti itu,” ujar dia saat itu.

“Ingat juga bahwa Guinea Khatulistiwa adalah negara yang berdaulat dan merdeka serta dapat menandatangani perjanjian kerja sama dengan negara sahabat mana pun,” tegas dia.

Meskipun laju investasi Beijing di seluruh benua telah melambat sejak pandemi virus corona melanda pada tahun 2020, China meminjamkan sekitar USD126 miliar ke negara-negara Afrika antara tahun 2001 dan 2018, dan menghabiskan USD41 miliar untuk investasi asing langsung di sana, menurut angka dari lembaga yang berbasis di AS, Lembaga Penelitian Kebijakan Luar Negeri (FPRI).

Melalui Belt and Road Initiative, Beijing telah membangun pelabuhan, jalan, dan infrastruktur lainnya di 43 negara di Sub-Sahara Afrika.

Di tengah pengaruh China yang tumbuh di benua itu, pemerintahan Biden menerbitkan “Strategi Menuju Sub-Sahara Afrika” Agustus lalu.

Para pejabat Amerika telah membuat banyak tawaran diplomatik kepada para pemimpin Afrika dalam beberapa bulan terakhir.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengunjungi Nigeria dan Ethiopia pekan ini. Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo akan mengunjungi Ghana dan Nigeria bulan ini, dalam upaya meyakinkan pejabat lokal agar memutuskan hubungan perdagangan dengan Rusia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Cadangan Emas China...
Cadangan Emas China Terus Bertambah, 6 Bulan Terakhir Naik 30 Ton
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Asap Hitam, Para Kardinal...
Asap Hitam, Para Kardinal Belum Berhasil Pilih Paus Baru di Hari Ke-2 Konklaf
Rekomendasi
100 Hari Kerja, Bupati...
100 Hari Kerja, Bupati Bogor Panen Raya Padi Varietas Unggul
Petani Tebu di Budugsidorejo...
Petani Tebu di Budugsidorejo Jombang Panen Perdana Musim Giling 2025
Sidang Gugatan Wanprestasi...
Sidang Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka Masuk Mediasi, Ini Respons Penggugat dan Tergugat
Berita Terkini
Paus Baru Robert Prevost...
Paus Baru Robert Prevost akan Bergelar Paus Leo XIV
BREAKING NEWS! Robert...
BREAKING NEWS! Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Baru
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
BREAKING NEWS! Asap...
BREAKING NEWS! Asap Putih Muncul dari Cerobong Kapel Sistina, Paus Baru telah Terpilih
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
Israel Ingin Bangun...
Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved