Finlandia Tolak Permintaan Ukraina untuk Kereta Berkecepatan Tinggi
loading...
A
A
A
HELSINKI - Finlandia menolak permintaan Ukraina untuk beberapa kereta penumpang yang dulunya beroperasi antara Helsinki dan St Petersburg karena sarana perkeretaapian sebagian dimiliki Rusia.
Permintaan untuk empat kereta berkecepatan tinggi Allegro diajukan oleh CEO perusahaan kereta api Ukraina Ukrzaliznytsia Alexandr Kamyshin kepada Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin selama kunjungannya ke Kiev pekan lalu.
Menurut laporan media lokal, Kamyshin mendekati Marin di stasiun kereta api Kiev saat delegasi Finlandia meninggalkan ibu kota.
Kamyshin menyerahkan "selembar kertas yang menyerupai kartu daripada surat resmi", yang ditujukan kepada VR Group, perusahaan kereta api milik pemerintah Finlandia.
Wakil Presiden Ukrzaliznytsia Alexandr Shevchenko mengatakan kepada kantor berita STT bahwa Ukraina dapat menggunakan kereta untuk mengangkut orang ke dan dari garis depan konflik karena sarana perkeretaapian sesuai dengan lebar jalur Ukraina.
Grup VR menerima permintaan Ukraina pada Selasa melalui saluran pemerintah. Pada hari yang sama, Topi Simola, direktur perusahaan untuk transportasi perkotaan, mengatakan kepada STT bahwa mereka tidak dapat menyerahkan kereta atau membuat keputusan sendiri tentang masa depan Allegros, karena dimiliki Karelian Trains, perusahaan yang dimiliki bersama oleh VR dan operator kereta api nasional Rusia RZhD.
“Kami telah melakukan negosiasi antara RZhD dan pemodal perusahaan tentang apa yang akan terjadi pada perusahaan ini dan kereta di masa depan,” ujar Simola, menggambarkan situasinya sebagai “cukup sederhana.”
Keputusan akhir, tegasnya, bergantung pada konsensus di antara pemilik Karelian Trains.
Allegros dibangun pada tahun 2010 untuk antar-jemput antara Helsinki dan St Petersburg dan dapat melaju dengan kecepatan 220 km/jam.
Namun, kereta berhenti beroperasi pada akhir Maret 2022 karena sanksi yang diberikan Barat kepada Rusia atas konflik Ukraina.
Belakangan, Grup VR mencatat kereta, dengan keempat kereta saat ini disimpan di depot perusahaan di Helsinki.
Menurut Simola, meski Allegros telah melalui beberapa perawatan minimal, masih butuh waktu untuk mengembalikannya ke jalur semula.
Permintaan untuk empat kereta berkecepatan tinggi Allegro diajukan oleh CEO perusahaan kereta api Ukraina Ukrzaliznytsia Alexandr Kamyshin kepada Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin selama kunjungannya ke Kiev pekan lalu.
Menurut laporan media lokal, Kamyshin mendekati Marin di stasiun kereta api Kiev saat delegasi Finlandia meninggalkan ibu kota.
Kamyshin menyerahkan "selembar kertas yang menyerupai kartu daripada surat resmi", yang ditujukan kepada VR Group, perusahaan kereta api milik pemerintah Finlandia.
Wakil Presiden Ukrzaliznytsia Alexandr Shevchenko mengatakan kepada kantor berita STT bahwa Ukraina dapat menggunakan kereta untuk mengangkut orang ke dan dari garis depan konflik karena sarana perkeretaapian sesuai dengan lebar jalur Ukraina.
Grup VR menerima permintaan Ukraina pada Selasa melalui saluran pemerintah. Pada hari yang sama, Topi Simola, direktur perusahaan untuk transportasi perkotaan, mengatakan kepada STT bahwa mereka tidak dapat menyerahkan kereta atau membuat keputusan sendiri tentang masa depan Allegros, karena dimiliki Karelian Trains, perusahaan yang dimiliki bersama oleh VR dan operator kereta api nasional Rusia RZhD.
“Kami telah melakukan negosiasi antara RZhD dan pemodal perusahaan tentang apa yang akan terjadi pada perusahaan ini dan kereta di masa depan,” ujar Simola, menggambarkan situasinya sebagai “cukup sederhana.”
Keputusan akhir, tegasnya, bergantung pada konsensus di antara pemilik Karelian Trains.
Allegros dibangun pada tahun 2010 untuk antar-jemput antara Helsinki dan St Petersburg dan dapat melaju dengan kecepatan 220 km/jam.
Namun, kereta berhenti beroperasi pada akhir Maret 2022 karena sanksi yang diberikan Barat kepada Rusia atas konflik Ukraina.
Belakangan, Grup VR mencatat kereta, dengan keempat kereta saat ini disimpan di depot perusahaan di Helsinki.
Menurut Simola, meski Allegros telah melalui beberapa perawatan minimal, masih butuh waktu untuk mengembalikannya ke jalur semula.
(sya)