Zelensky Tetap Nekat Pertahankan Bakhmut Meski Terus Digempur Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina memutuskan tetap mempertahankan kota Bakhmut atau Artyomovsk Donbass meski Rusia terus menggempur habis-habisan wilayah itu.
Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan hal itu pada Selasa (14/3/2023). Daerah tersebut telah menyaksikan beberapa pertempuran paling brutal di tengah kampanye militer Rusia selama setahun di Ukraina.
Presiden Zelensky bertemu para pejabat tinggi militernya untuk mendengar laporan dari panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, serta komandan medan perang, yang menjelaskan situasi di garis depan.
“Setelah mempertimbangkan kemajuan operasi pertahanan ke arah Bakhmut, seluruh anggota Staf menyatakan sikap bersama terkait pengamanan dan pertahanan lebih lanjut kota Bakhmut,” papar pernyataan di situs Kantor Presiden Ukraina.
Pejabat Kiev juga membahas penyediaan senjata dan amunisi ke garis depan, serta tingkat dan jumlah pengiriman senjata Barat, serta distribusinya ke kelompok militer.
Perjuangan untuk Artyomovsk telah berkecamuk sejak Agustus. Kota itu menjadi pijakan utama dan pusat logistik untuk pasukan Kiev di Republik Rakyat Donetsk.
Pasukan Rusia telah merebut beberapa desa di wilayah tersebut, dan baru-baru ini hampir mengepung kota tersebut, menurut Kepala Perusahaan Militer Swasta Wagner Evgeny Prigozhin.
Sementara situasi di medan perang terus berubah, pekan lalu Prigozhin mengklaim pasukan Rusia juga menguasai bagian timur kota.
Meski belum ada jumlah korban resmi yang dirilis, Ukraina diyakini menderita kerugian yang signifikan dalam mempertahankan Artyomovsk.
Menurut laporan dari Washington Post dan outlet media lainnya, AS telah mendesak Kiev tidak "berfokus" mempertahankan kota "dengan segala cara" dan telah menyarankan melepaskannya untuk mencari peluang menyerang di tempat lain.
Meski demikian, Zelensky bersikeras mempertahankan Artyomovsk. Dalam wawancara dengan CNN minggu lalu, dia menjelaskan pertempuran untuk kota itu "taktis" untuk Ukraina dan jika Rusia mengambil kendali atas benteng tersebut, itu akan memiliki "jalan terbuka" ke lebih banyak bagian Donbass yang masih dikuasai Kiev.
Zelensky juga menjelaskan jika Artyomovsk jatuh ke tangan pasukan Rusia, itu akan membantu “memobilisasi masyarakat mereka” dan meningkatkan dukungan domestik untuk tentara Rusia.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengklaim kepentingan Artyomovsk lebih simbolis daripada operasional.
Namun, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu telah mengkonfirmasi bahwa merebut kota itu akan memungkinkan "tindakan ofensif lebih lanjut" terhadap pasukan Ukraina.
Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan hal itu pada Selasa (14/3/2023). Daerah tersebut telah menyaksikan beberapa pertempuran paling brutal di tengah kampanye militer Rusia selama setahun di Ukraina.
Presiden Zelensky bertemu para pejabat tinggi militernya untuk mendengar laporan dari panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, serta komandan medan perang, yang menjelaskan situasi di garis depan.
“Setelah mempertimbangkan kemajuan operasi pertahanan ke arah Bakhmut, seluruh anggota Staf menyatakan sikap bersama terkait pengamanan dan pertahanan lebih lanjut kota Bakhmut,” papar pernyataan di situs Kantor Presiden Ukraina.
Pejabat Kiev juga membahas penyediaan senjata dan amunisi ke garis depan, serta tingkat dan jumlah pengiriman senjata Barat, serta distribusinya ke kelompok militer.
Perjuangan untuk Artyomovsk telah berkecamuk sejak Agustus. Kota itu menjadi pijakan utama dan pusat logistik untuk pasukan Kiev di Republik Rakyat Donetsk.
Pasukan Rusia telah merebut beberapa desa di wilayah tersebut, dan baru-baru ini hampir mengepung kota tersebut, menurut Kepala Perusahaan Militer Swasta Wagner Evgeny Prigozhin.
Sementara situasi di medan perang terus berubah, pekan lalu Prigozhin mengklaim pasukan Rusia juga menguasai bagian timur kota.
Meski belum ada jumlah korban resmi yang dirilis, Ukraina diyakini menderita kerugian yang signifikan dalam mempertahankan Artyomovsk.
Menurut laporan dari Washington Post dan outlet media lainnya, AS telah mendesak Kiev tidak "berfokus" mempertahankan kota "dengan segala cara" dan telah menyarankan melepaskannya untuk mencari peluang menyerang di tempat lain.
Meski demikian, Zelensky bersikeras mempertahankan Artyomovsk. Dalam wawancara dengan CNN minggu lalu, dia menjelaskan pertempuran untuk kota itu "taktis" untuk Ukraina dan jika Rusia mengambil kendali atas benteng tersebut, itu akan memiliki "jalan terbuka" ke lebih banyak bagian Donbass yang masih dikuasai Kiev.
Zelensky juga menjelaskan jika Artyomovsk jatuh ke tangan pasukan Rusia, itu akan membantu “memobilisasi masyarakat mereka” dan meningkatkan dukungan domestik untuk tentara Rusia.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengklaim kepentingan Artyomovsk lebih simbolis daripada operasional.
Namun, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu telah mengkonfirmasi bahwa merebut kota itu akan memungkinkan "tindakan ofensif lebih lanjut" terhadap pasukan Ukraina.
(sya)