AUKUS Dibentuk Untuk Perang, Pemerintah Diminta Tolak Akses Kapal Selam Australia

Selasa, 14 Maret 2023 - 16:35 WIB
loading...
A A A
“Ini pasti terkait head-to-head (persaingan) dengan kekuatan maritim China. Artinya bukan cara damai agar Indonesia menolak (mereka mengarungi perairannya),” ucapnya.

Pensiunan jenderal angkatan darat bintang dua itu menambahkan: "Selama (kapal) dibuat bukan untuk perang, tidak masalah. Misalnya, Armada Ketujuh (AS) lolos untuk patroli, untuk latihan, tidak masalah. Tapi AUKUS diciptakan untuk berperang.”

Sementara itu Muhadi Sugiono, seorang ahli hubungan internasional di Universitas Gadjah Mada Indonesia, juga percaya kapal selam harus ditolak aksesnya di bawah Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara meskipun mereka tidak akan dipersenjatai dengan senjata nuklir.

“Itu tidak dikategorikan sebagai senjata nuklir tetapi terkait dengan peralatan perang,” jelasnya.



“Bahan bakar nuklir untuk kapal selam adalah kelas senjata,” imbuhnya.

Ambisi kapal selam Australia telah diterima dengan lebih baik oleh negara-negara seperti Singapura dan Filipina selama 18 bulan terakhir, tetapi Malaysia juga telah menyatakan keprihatinannya tentang prospek senjata tambahan di sekitarnya.

Gilang Kembara, seorang peneliti di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, percaya tanggapan Jakarta mencerminkan lebih banyak penerimaan atas transfer teknologi yang banyak dibanggakan.

“Selama ketiga negara menghormati hukum internasional, seharusnya tidak ada dampak (serius), selama semua dilakukan secara transparan,” katanya.

Namun meski upaya pemerintah Australia untuk berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo, serta para pemimpin regional lainnya, mungkin telah membantu meredam retorika resmi Indonesia, kekhawatiran tetap ada.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)