Polisi Denmark Selidiki Kapal Pesiar yang Terkait Ledakan Nord Stream
loading...
A
A
A
KOPENHAGEN - Polisi Denmark tengah mencari kapal pesiar di sebuah pulau kecil di Laut Baltik, dekat lokasi ledakan pipa Nord Stream . Hal itu diungkapkan administrator setempat, Kamis (9/3/2023).
"Polisi sedang mencari kapal khusus yang berlabuh di sini pada bulan September," kata Soren Thiim Andersen, otoritas tertinggi di pulau Christiansö, seperti dikutip dari Reuters.
“Polisi Denmark pada bulan Januari mencari informasi tentang kapal yang berlabuh di Christiansö pada 16-18 September, mewawancarai penduduk setempat, mengumpulkan rekaman dari pelabuhan, dan mengumpulkan informasi dari mesin tiket pelabuhan,” lanjut Andersen.
Sebelumnya, pihak berwenang Jerman mengkonfirmasi pada Rabu (8/3/2023), bahwa mereka telah menggerebek sebuah kapal pada bulan Januari yang mungkin digunakan untuk mengangkut bahan peledak yang digunakan untuk meledakkan jaringan pipa.
Ledakan pada 26 September di jalur pipa Nord Stream, yang dibangun untuk memasok gas alam Rusia ke Eropa, telah menjadi titik panas antara Barat dan Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Pihak berwenang di Swedia, Jerman dan Denmark, yang saat ini sedang menyelidiki ledakan itu, mengatakan ledakan itu disengaja, tetapi belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Namun, laporan media minggu ini di Amerika Serikat dan Jerman menyarankan kelompok pro-Ukraina bisa jadi sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Penyiar ARD Jerman dan surat kabar Zeit melaporkan bahwa pihak berwenang Jerman dapat mengidentifikasi kapal yang digunakan untuk operasi sabotase.
Operasi untuk menempatkan bahan peledak di dasar laut dilakukan oleh enam orang, yang berlayar dari Rostock pada 6 September dan kemudian berlokasi di pulau Christianö Denmark, menurut laporan tersebut.
Christiansö adalah bagian dari kepulauan kecil sekitar 18 km timur laut pulau Bornholm di Laut Baltik. Kepulauan dengan hanya 98 penduduk adalah bekas benteng angkatan laut tetapi tetap berada di bawah administrasi kementerian pertahanan Denmark.
"Polisi sedang mencari kapal khusus yang berlabuh di sini pada bulan September," kata Soren Thiim Andersen, otoritas tertinggi di pulau Christiansö, seperti dikutip dari Reuters.
“Polisi Denmark pada bulan Januari mencari informasi tentang kapal yang berlabuh di Christiansö pada 16-18 September, mewawancarai penduduk setempat, mengumpulkan rekaman dari pelabuhan, dan mengumpulkan informasi dari mesin tiket pelabuhan,” lanjut Andersen.
Sebelumnya, pihak berwenang Jerman mengkonfirmasi pada Rabu (8/3/2023), bahwa mereka telah menggerebek sebuah kapal pada bulan Januari yang mungkin digunakan untuk mengangkut bahan peledak yang digunakan untuk meledakkan jaringan pipa.
Ledakan pada 26 September di jalur pipa Nord Stream, yang dibangun untuk memasok gas alam Rusia ke Eropa, telah menjadi titik panas antara Barat dan Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Pihak berwenang di Swedia, Jerman dan Denmark, yang saat ini sedang menyelidiki ledakan itu, mengatakan ledakan itu disengaja, tetapi belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Namun, laporan media minggu ini di Amerika Serikat dan Jerman menyarankan kelompok pro-Ukraina bisa jadi sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Penyiar ARD Jerman dan surat kabar Zeit melaporkan bahwa pihak berwenang Jerman dapat mengidentifikasi kapal yang digunakan untuk operasi sabotase.
Operasi untuk menempatkan bahan peledak di dasar laut dilakukan oleh enam orang, yang berlayar dari Rostock pada 6 September dan kemudian berlokasi di pulau Christianö Denmark, menurut laporan tersebut.
Christiansö adalah bagian dari kepulauan kecil sekitar 18 km timur laut pulau Bornholm di Laut Baltik. Kepulauan dengan hanya 98 penduduk adalah bekas benteng angkatan laut tetapi tetap berada di bawah administrasi kementerian pertahanan Denmark.
(esn)