Pentagon Coba Sesuaikan Rudal AS dengan Jet Tempur Ukraina Era Soviet
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon sedang mencari kemungkinan memasang rudal buatan Amerika Serikat (AS) pada jet tempur MiG era Soviet, yang digunakan Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.
Dua pejabat Departemen Pertahanan dan orang lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan hal itu kepada Politico.
“Senjata-senjata itu adalah rudal udara-ke-udara jarak menengah (AMRAAM) canggih AIM-120, yang dirancang untuk ditembakkan oleh pesawat Barat, termasuk F-16, dan memiliki jangkauan lebih dari 100 km (62 mil),” ungkap laporan Politico pada Selasa (7/3/2023).
Namun, sumber mencatat tantangan yang ditimbulkan oleh proses integrasi, karena perbedaan signifikan antara teknologi AS dan Soviet.
“Masalah utama adalah rudal dan pesawat tidak dapat berbicara satu sama lain,” ungkap mereka.
Sumber itu menjelaskan, untuk melepaskan tembakan, radar pesawat harus menemukan target dan kemudian mengarahkan proyektil ke dekatnya.
“Masalah yang sedang dikerjakan Pentagon adalah: Bagaimana Anda memasang benda ini? Bisakah Anda membuat semua perangkat elektronik di pesawat berbicara dengan benda yang tidak dimaksudkan untuk diluncurkan ini?” ujar salah seorang pejabat.
Sumber tersebut menunjukkan ada kekhawatiran Kiev kehabisan pertahanan udara karena pasukan Rusia melanjutkan serangan rudal terhadap militer Ukraina dan infrastruktur energi.
Dua pejabat Departemen Pertahanan dan orang lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan hal itu kepada Politico.
“Senjata-senjata itu adalah rudal udara-ke-udara jarak menengah (AMRAAM) canggih AIM-120, yang dirancang untuk ditembakkan oleh pesawat Barat, termasuk F-16, dan memiliki jangkauan lebih dari 100 km (62 mil),” ungkap laporan Politico pada Selasa (7/3/2023).
Namun, sumber mencatat tantangan yang ditimbulkan oleh proses integrasi, karena perbedaan signifikan antara teknologi AS dan Soviet.
“Masalah utama adalah rudal dan pesawat tidak dapat berbicara satu sama lain,” ungkap mereka.
Sumber itu menjelaskan, untuk melepaskan tembakan, radar pesawat harus menemukan target dan kemudian mengarahkan proyektil ke dekatnya.
“Masalah yang sedang dikerjakan Pentagon adalah: Bagaimana Anda memasang benda ini? Bisakah Anda membuat semua perangkat elektronik di pesawat berbicara dengan benda yang tidak dimaksudkan untuk diluncurkan ini?” ujar salah seorang pejabat.
Sumber tersebut menunjukkan ada kekhawatiran Kiev kehabisan pertahanan udara karena pasukan Rusia melanjutkan serangan rudal terhadap militer Ukraina dan infrastruktur energi.